Sabtu, 23 April 2011

memaknai kehidupan dengan bijak


Kehidupan memang tak sesimpel apa yang di fikirkan…..tapi mungkin itulah bahagian dari hidup yang harus di lalu. Mungkin banyak orang beranggapan bahwa hidup itu hanya dilalui saja, yah…jawaban simple yang biasa anda dapatkan. Tapi itulah anggapan dari manusia yang menilai sesuatu itu seperti apa yang dilaluinya….Yah mungkin sedikit dari orang yang ingin berpikir sejenak untuk merenungi kehidupan tapi disisi lain kita harus maknai kehidupan itu. Michael focoult pernah mengatakan “hanya orang-orang yang gila yang dapat menciptakan peradaban baru” saya, sedikit terkesimah dengan perkataanya menurutku memang begitulah sewajarnya.


Tak pelik lagi mengenai kehidupan yah,,,,,,biasanya ketika manusia mengalami yang namanya depresi dalam kehidupan mereka menghalalkan segala cara untuk menuntaskan permasalahannya itu. ada juga hal yang menarik ketika kehidupan kita mengalami yang namanya masa-masa indah, mungkin kita akan mengatakan dunia ini hanya milik ku……..
Yah begitulah kehidupan, kadang nyaman kadang sesak. Tapi tergantung dari sisi mana anda memaknainya. Konsekuensi dari suatu kehidupan seperti dengan teori aristoteles hukum kausalitas, ada sebab pasti selaras dengan akibat. Maka dari itu setiap melakukan sesuatu kita haruslah melihat dari sisi dua arah apakah bermanfaat atau merugikan.
Kadang sesuatu itu seperti apa yang nampak, tetapi kita tidak mesti berpikir demikian ketika melihat sesuatu tersebut sewajarnyalah kita melihat hakikatnya. Dalam mengarungi kehidupan terkadang manusia berpikir untung rugi.

Jumat, 22 April 2011

spesial for Sylva untuk hari Bumi 22 april 2011 | Buku, Cinta, dan Pesta

spesial for Sylva untuk hari Bumi 22 april 2011 | Buku, Cinta, dan Pesta

SISI LAIN GANJA

Pada tahun 1941 Henri Ford menggunakan rami dan sisal (berasal dari tanaman ganja) untuk membangun pintu mobil dan fender. Mobil ganjanya terbukti lebih tahan terhadap pukulan daripada mobil biasa yang berasal dari bahan baja.
Ganja adalah produsen selulosa terbesar di bumi, hurds rami menghasilkan 85% selulosa. Plastik biodegradable dari ganja dan bahan organik lainnya adalah plastik yang non toksik. Hemp hurds juga bisa diolah menjadi kemasan plastik, yang umum sampai tahun 1930-an, mereka memungkinkan diproduksi dengan biaya rendah , compostable pengganti styrofoam.


Sebuah kemajuan teknologi baru-baru ini dengan plastik biodegradable terbuat dari tepung jagung menyebabkan materi baru berdasarkan rami, rami plastik (Australia) memliki sumber mitra yang telah mampu menghasilkan 100% bahan biodegradable baru yang seluruhnya terbuat dari ganja dan jagung. Material baru ini memiliki kekuatan unik dan kualitas teknis yang belum terlihat sebelumnya dan material batu ini dapat disuntikkan / dengan sistem injeksi, ditempa dan dicetak menjadi barang sesuai dengan bentuk cetakan yang ada termasuk wadah kosmetik, Frisbee golf cakram dan lain-lain.
Zellform (Austria) telah menciptakan suatu resin ganja-plastik yang disebut Hempstone yang digunakan pada instrumen musik, pengeras suara dan perabot. Hempstone dapat diukir menjadi hampir semua bentuk untuk membuat sejumlah aplikasi terbatas.
Ganja sedang diupayakan untuk dibuat menjadi panel pintu dan dashboard dengan cara dikompresi. Pembuat mobil seperti Ford, GM, Chrysler, Saturnus, Honda dan Mercedes menggunakan panel pintu komposit rami, batang, kepala liners dan lain-lain. Komposit ganja ini lebih murah daripada fiberglass yang berbahaya. Hemp fiberglass hanya mengganti biaya 50 sen untuk 70 pon. Komposit rami ini dapat menggantikan karbon dan serat kaca, yang menimbulkan masalah pada lingkungan yang berat.
Alasan mengapa hampir semua pembuat mobil di Eropa yang beralih ke ganja untuk membuat panel pintu, kolom, punggung kursi, pelapis boot, lantai konsol, panel instrumen dan komponen eksternal lainnya adalah karena produk organik
Berbasis rami lebih ringan, lebih aman dalam kecelakaan, dapat didaur ulang dan lebih tahan lama.
Kemungkinannya tak terbatas membuat produk dari plastik dari resin ganja dan bio lomposit. Hampir semua bentuk dan tujuan dapat dipenuhi dengan plastik bio-komposit. Kebutuhan Hemp plastik makin meningkat, namun belum memungkinkan ganja tumbuh di Amerika Serikat untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Batang Ganja Dapat Menjadi Sumber Energi (Ethanol) Yang Ramah Lingkungan
“Semua yang dapat dibuat dari hidrokarbon dapat dibuat dari karbohidrat”
Tanaman ganja dapat menjadi sumber energi alternatif ramah lingkungan, menurut “The Fuel and Fiber Company” satu hektar ladang ganja (hemp) dapat menghasilkan 146 galon ethanol setiap tahunnya. Perhitungan ini belum mencakup pemrosesan minyak dari biji ganja yang juga dapat dijadikan biodiesel seperti halnya minyak jarak atau kelapa sawit, namun dengan dampak kerusakan lingkungan yang jauh lebih rendah dari tanaman-tanaman energi yang sekarang ini populer.
Serat Batang Ganja Adalah Sumber Serat Tekstil Terbaik
Serat batang ganja memiliki panjang hingga 15 kaki, sementara panjang maksimum serat kapas hanyalah tiga-per-empat inci, ini memberikan serat ganja 8 kali lipat kekuatan tegangan dan empat kali lipat ketahanan dibanding serat kapas. Nilai minus lain dari kapas adalah bahwa pertanian kapas di seluruh dunia mengkonsumsi 26% total produksi pestisida dunia, membutuhkan irigasi yang masif, serta menghabiskan 7% dari seluruh produksi pupuk dunia. Sementara tanaman ganja membutuhkan sedikit sekali irigasi, sedikit sekali pupuk dan hampir tidak membutuhkan pestisida karena ia memproduksi sendiri biosida (pengusir hama) dari bunga dan daunnya. Setiap hektar tanaman ganja menghasilkan 1000 pound serat batang, sekitar 2 sampai 3 kali lipat lebih banyak dari kapas.
Biji ganja
Pada biji ganja ada sumber makanan bergizi, dengan protein kualitas tinggi, lebih tinggi dari kacang kedelai . kalau kadar masih lebih besar kedelai.
jadi ganja bisa jadi alternative gizi lain
Daging buah ganja
Ini bisa digunakan sebagai bahan bakar, biasa secara langsung atau bisa juga di olah melalui proses pirolisis menjadi batu bara, metana, metanol, dan bensin
minya ganja lebih baik daripada minyak bumi karena bersih dari unsur logam dan belerang, sangat aman dan ramah lingkungan
Akar, Batang, dan Ranting tanaman ganja
Merupakan bahan istimewa untuk pembuatan kertas dan kain.
karena tanaman ganja tidak rumit, pada jenis tanaman ganja membutuhkan sangat sedikit pestisida dari bahan kapas. itulah istimewanya dan ini juga ramah lingkungan
Sebagai tanaman multiguna, kulit batang Cannabis sativa kaya akan serat berkualitas yang baik untuk bahan tekstil, temali dan kain layar kapal, kayunya untuk bahan pulp, bahan kertas berkualitas tinggi untuk kertas rokok dan uang kertas, minyak bijinya untuk minyak sayur, bahan kosmetik dan ramuan perawatan badan, bijinya, sebagai bahan makanan, dan makanan hewan peliharaan, getahnya mengandung bahan psikoaktif untuk rekreasi. Jenis hemp penghasil serat dan minyak biji.
Fakta Yang Ditutup-tutupi Mengenai Manfaat Tanaman Ganja
Ganja Adalah Pengobatan Kanker Yang Efektif
Sebuah studi dari Harvard yang dipublikasikan tanggal 17 April, 2007 menyebutkan bahwa THC (zat psikoaktif pada ganja) dapat memotong pertumbuhan kanker paru-paru hingga setengahnya dan dengan drastis dapat mengurangi kemampuan dari sel-sel kanker untuk menyebar. Percobaan ini dilakukan pada tikus yang diimplantasi dengan sel kanker paru-paru dari manusia, tumor yang muncul berkurang berat dan ukurannya sampai dengan 50%. Sementara satu tim lain dari “The California Pacific Medical Center Research Institute” menyebutkan bahwa mereka menemukan bahwa CBD (kandungan zat aktif lain dari ganja) dapat menghentikan penyebaran kanker payudara ke seluruh tubuh.

Kamis, 21 April 2011

untuk mu kau feminis.............

Tidak seperti pandangan atau pemahaman lainnya, feminisme tidak berasal dari sebuah teori atau konsep yang didasarkan atas formula teori tunggal. Itu sebabnya, tidak ada abstraksi definisi secara spesifik atas pengaplikasian feminisme bagi seluruh perempuan di sepanjang masa. Definisi bagi feminisme dapat dikarenakan dan berubah dikarenakan oleh pemahaman atau pandangan akan feminisme yang didasarkan atas realita secara historis dan budaya, serta tingkat kesadaran, persepsi dan perilaku.

Bahkan diantara perempuan, dengan jenis-jenis yang hampir mirip, terdapat perbedaan pendapat dan perdebatan mengenai pemikiran feminis, sebagian didasarkan atas alasan (misalnya akar kebudayaan) patriarki dan dominasi pria, dan sampai pada resolusi final atas perjuangan perempuan akan non-eksploitasi lingkungan, kebebasan klas, latar belakang, ras, dan bias jender.

Meski demikian, definisi luas feminisme saat ini (yang telah diterima oleh paling tidak para perempuan di Bangladesh, India, Nepal, Pakistan dan Sri Lanka dalam sebuah lokakarya se-Asia Selatan) adalah sebuah kepedulian akan tekanan dan eksploitasi terhadap perempuan dalam lingkungan, pekerjaan dan sekaligus keluarga, serta penyadaran aksi tindakan laki-laki dan perempuan untuk merubah situasi ini.

Apakah perjuangan ini benar-benar relevan pada saat ini? Sebab bagaimanapun, perempuan telah memiliki banyak hak demokratisnya -pendidikan, pekerjaan, otoritas, dll- sekarang. Dan bukankah benar, bahwa kita saat ini telah memiliki presiden, perdana mentri dan pemimpin politik perempuan yang kuat?

Kita telah memiliki perempuan yang berperan diberbagai profesi, seperti diplomat, doker, insinyur, pengacara, profesor. Lalu apa masalahnya dan apakah kita masih membutuhkan feminisme? Walau perempuan telah menjadi bagian aktif dalam kekuatan kerja, dan bahkan sebagian telah mandiri secara ekonomi, masih ada para perempuan yang tetap saja mendapat upah rendah. Itu pun jika mereka dibayar. Bahkan bila sebagian dari mereka yang telah mandiri tadi berada di posisi "atas", hanya sedikit yang duduk dalam posisi pemegang keputusan atau eksekutif atau manajerial. Dan bilapun ada beberapa perempuan memegang posisi penting, umumnya mereka masih berpikir dan bertindak berdasarkan sistem patriarki/laki-laki yang mengungkungnya.

Kebanyakan perempuan pekerja merupakan "pembantu" keluarga, atau bekerja di sektor informal dengan penghasilan sangat kecil. perempuan adalah orang terakhir yang dipekerjakan, namun orang pertama yang diberhentikan (dipecat). Semakin cepat unit-unit industri termekanisasi dan termodernisasi, posisi perempuan pekerja akan digantikan dengan mesin-mesin, dan di"lempar" dari pekerjaannya. Contoh terburuk untuk hal ini terjadi di industri teksil di India, dimana dalam jumlah besar tenaga kerja perempuan sampai saat ini mengalami penyempitan jumlah tenaga kerja. Dalam beberapa kasus, hal yang dikarenakan status perempuan seperti ini telah benar-benar terbukti sampai saat ini. Di Sri Langka, angka statistik mengenai harapan kehidupan perempuan, kenyataan, dan lain-lain menunjukkan hal yang sedikit menggembirakan. Namun secara keseluruhan, di semua negara-negara kami, di segala bidang, perempuan berada dibelakang pria.


Apakah patriarki itu?

Kata ini sendiri berarti aturan yang berasal dari Ayah (Bapak) atau kepala keluarga. Ini mengacu pada sistem sosial, dimana Bapak memegang kontrol (kendali) atas seluruh anggota keluarga, kepemilikan barang, sumber pendapatan dan pemegang keputusan utama.

Sehubungan dengan sistem sosial ini, diyakini (dijadikan ideologi) bahwa pria lebih superior dibanding perempuan, sehingga perempuan sudah seharusnya dikendalikan (dikontrol) oleh pria dan menjadi bagian dari properti pria. Pemikiran ini membentuk dasar dari banyaknya peraturan agama dan kenyataan sekaligus menjelaskan semua tindakan sosial yang 'memenjarakan' perempuan di rumah serta mengontrol kehidupan mereka. Selain itu, standar dobel moralitas dan hukum kita, yang memberikan hak lebih pada pria dibanding perempuan, didasarkan atas patriarki. Saat ini, jika kita menggunakan kata 'patriarki', maka ini mengacu pada sistem yang menekan dan mengsubordinasikan perempuan, baik di bidang khusus maupun umum.

Apakah Anda akan menyebut seorang perempuan yang memutuskan hanya menjadi seorang ibu rumah tangga sebagai feminis?

Pertama-tama, kita tidak akan menyebut "hanya" bagi seorang ibu rumah tangga, mengingat apa dan betapa besarnya pekerjaan yang dilakukan seorang ibu rumah tangga. Feminis tidak akan menganggap remeh ibu rumah tangga atau pekerjaan-pekerjaan rumah tangga. Bahkan kenyataannya, kerja utama kaum perempuan adalah memiliki pemahaman (kembali) dan penghargaan akan pekerjaan rumah, sehingga perempuan yang melakukan pekerjaan ini dipahami, dihargai, dan dihormati. Sebab jika 'pekerjaan rumah' mendapatkan penghargaan, pemahaman dan penghormatan miliknya, kaum pria pun mungkin akan tidak hanya mengakuinya, namun kemungkinan pula turut dapat mulai untuk melakukannya.

Perempuan yang memilih untuk menjadi ibu rumah tangga dan merasakan kebebasan individu dan bakatnya secara penuh dengan memilih jalan ini, dapat tetap dikatakan sebagai seorang feminis. Menjadi seorang feminis tidak berarti bekerja di luar rumah. Sebab maksudnya adalah memiliki piliihan nyata yang didasari oleh kesamaan kesempatan. Faktor pilihan, yang diinginkan oleh perempuan sendiri, adalah hal yang paling penting

Bukannya malah feminis memiliki ketakutan yang tidak berdasar akan suatu hal kecil? Contohnya, apakah penting mempermasalahkan bila seorang perempuan disebut sebagai 'chairman (seorang pemimpin )' alih-alih chairwoman? Sudah barang tentu, kita tidak dapat merubah segalanya?

Walaupun perihal bahasa tidak pernah menjadi yang utama dalam rasa, yang tidak satu pun dari kampanye besar kaum feminis yang menyinggungnya, kaum feminis tetap menganggap hal ini penting untuk dihadapi, dicoba dan dirubah pada prakteknya. Terlebih sejak hal ini memiliki prinsip, kebudayaan dan pengaruh sejarah.

Bahasa dan kata adalah hal-hal yang penting. Kita perlu mengenali, bahwa bahasa, seperti bahasa Inggris, memang memiliki kencenderungan jender, yang menghadirkan superioritas pria dan menyingkirkan dan menempatkan perempuan diurutan akhir. Oleh karena bahasa, seperti halnya agama dan ideologi, memiliki kemiripan bagi berlanjutnya bias pria dan sudut pandang pria, mengapa kita harus menerima sesuatu yang diskriminatif, menghina atau tidak mengenali keberadaan kita, dan fungsi terbaru kita dalam lingkungan?
Belakangan ini, ketika perempuan tidak memasuki area kerja baru (saat tidak ada perempuan yang memimpin, berolahraga, membuat laporan, menjadi ilmuwan, menjadi pemimpin spriritualitas), bahasa berefleksi dengan kenyataan, dengan menciptakan bentuk-bentuk seperti: chair-man, sports-man, media-man, dll. Saat ini, beberapa aspek bahasa telah tertinggal jauh dari kenyataan perubahan sosial. Terutama sejak perempuan mulai memasuki bidang-bidang seperti telah disebutkan di atas. Oleh sebab itu, tidak ada alasan untuk tidak merubah kata-kata tadi menjadi: chair-person, sports-person, one-women show, dll, dimana orang ketiga yang mengikuti kata benda di depannya tidak selalu menjadi pria (he), dirinya (himself) dan dia (his). Sebab bagaimana pun juga, tidak membutuhkan usaha yang besar untuk melakukan keadilan bahasa bagi perempuan, hanya dibutuhkan usaha kepedulian untuk menjadikannya bagian dari perbendaharan kata kita.

Bukankah feminis menghancurkan kedamaian rumah tangga?

Ya, sebagian feminis barangkali sebenarnya menghancurkan rumah namun mereka melakukannya dengan cara yang sama dengan buruh tani atau buruh yang mengganggu keharmonisan sebuah desa atau pabrik kala mereka bergandengan tangan (bersama-sama) menentang tuan tanah atau pemilik pabrik. Sebab bagaimana pun pula, kedamaian seseorang mungkin saja adalah racun bagi orang lain.

Dapatkah seorang perempuan dikatakan sebagai seorang penghancur rumah tangga, bila mereka mulai tidak menyukai kehidupannya yang membosankan, kerja keras, ritme pekerjaan rumah sehari-hari yang monoton, dan memelihara anak-anak terus-menerus? Akankah Anda menyebut perempuan sebagai pembuat masalah, bila mereka mulai membenci dirinya yang hanya menjadi bayang-bayang suami, bila mereka menolak menjadi gaung keinginan suami, bila mereka menolak menghabiskan hidup mereka dengan membantu suami dalam meraih karirnya atau merealisasikan ambisinya? Apakah perempuan yang menginginkan hidup bagi dirinya sendiri, yang memiliki impian dan ambisinya sendiri, yang tidak ingin menjadi ideal, tidak ingin berkorban, tidak ingin merusak rumah tangga, ataukah pria, yang memaksakan perempuan agar berbalik melawan dirinya sendiri melalui cara di atas tadi, yang sebenarnya adalah penghancur rumah tangga sejati?

Feminis (berarti perempuan yang menginginkan penghargaan dan harga diri) tidak mengganggu rumah tangga, namun tidak memberikan kedamaian seutuhnya di rumah karena ketidakdamaian kebanyakan rumah tangga berasal dari ketidakjujuran yang 'membuang' perasaan, kepribadian, emosi dan impian banyak perempuan. Selama perempuan tidak dijadikan objek bagi ketidakadilan semacam ini, pasti ada kedamaian. Namun ketika perempuan mulai mempertanyakan keseimbangan dan keadilan, permasalahan dimulai.

Apakah feminis menentang para ibu?

Feminis tidak menentang perempuan memiliki anak. Namun kami (feminis-red) tidak menganggap menjadi ibu adalah takdir setiap perempuan, begitu juga tidak kami bandingkan antara perempuan dengan ibu. Kami percaya bahwa setiap perempuan seharusnya memiliki pilihan, apakah akan atau tidak memiliki anak. Pada saat ini, pilihan semacam itu tidak diakui secara legal, sosial atau psikologis di kebanyakan negara-negara kami. Dan perjuangan kami untuk itu adalah mendapatkannya.

Lebih jauh kami merasa, bahwa meski hanya seorang perempuan yang dapat memelihara anak, siapa saja sebenarnya dapat "menjadi" ibu. Sebab para ibu tidak berarti secara fisik memberikan kelahiran seorang anak. Artinya lebih pada memelihara, memberi dukungan dan mengasihi makhluk hidup lain. Tugas menjadi ibu seperti ini dapat dilakukan oleh siapa pun, tidak harus hanya oleh perempuan yang memberikan kelahiran. Banyak perempuan yang tidak dapat memberikan anak, namun menjadi ibu yang luar biasa. Begitupun sebaliknya.

Kemampuan dan kapasitas menjadi ibu bukanlah hal yang alami, bukan pula keputusan biologis. Tergantung pada 'mengingini' dan 'mempelajari' menjadi ibu. Dan hal ini dapat pula dilakukan semudah itu oleh pria. Pria dapat pula menjadi ibu, bahkan sebagian pria adalah ibu.

Semua ini terdengar masuk akal, namun mengapa feminisme begitu menakutkan? Mengapa selalu dipengaruhi kekerasan? Mengapa sering kali dijadikan bahan gurauan dan kebohongan? Mengapa pula mengundang banyak perlawanan?

Semua ini tidak mengherankan, bila orang merasa takut akan feminisme. Mereka setidaknya jujur saat mengatakan: "Kau tahu, kami tidak keberatan dengan hal seperti minat perempuan, akan tetapi feminisme adalah masalah". Feminisme menghadirkan rasa tidak nyaman bagi beberapa orang karena mungkin ini bukanlah satu-satunya pandangan (pemahaman) yang memasuki ruang kejujuran dalam rumah, yang peduli akan keeratan yang amat sangat dalam hubungan antar manusia. Dimana hubungan tersebut mempertanyakan kepercayaan, pola pikir dan perilaku kita, sebaik nilai dan agama kita. Apapun dari semua inilah yang menakutkan.

Sekali perempuan mempertanyakan patriarki, superioritas dan dominasi pria, maka kita perlu menengok kembali pada konflik yang terjadi antara kita dengan para ayah, para saudara laki-laki, para suami, para anak dan teman-teman laki-laki. Sebab mereka-mereka inilah para pria yang menghadirkan patriarki bagi kita dengan cara yang amat cepat dan menyakitkan.

Ini menyakitkan tidak hanya bagi pria yang dipertanyakan akan hal ini, namun pula bagi perempuan yang mengajukan pertanyaan. Kami terkadang pula bertanya-tanya, apakah yang kita lakukan ini benar, apakah ini benar-benar berguna, apakah kita mampu menghindari kepahitan saat menghadapinya dan memandang ketidakpastian oleh kuatnya pandangan gender di rumah, di tempat kerja, di lingkungan kita, di sepanjang waktu.

Apakah feminisme merupakan fenomena kelas menengah?

Meski pada satu tataran terlihat bahwa sepertinya feminisme terbatas pada perempuan klas menengah, namun penggambaran sesungguhnya tidaklah demikian. Ini "muncul" oleh situasi yang didasari 2 buah alasan; pertama, kepincangan media dalam membuat liputan. Kedua, feminis klas mengengah terlihat lebih "vokal" (berani beropini). Mereka tidak hanya berjuang, namun juga menuliskan isu yang terjadi dan mengkomunikasikan ide-ide mereka melalui beragam media seperti surat kabar, majalah, teater jalanan, nyanyian dan televisi.

Oleh karena kami mendengar banyak hal tentang perempuan urban klas menengah serta organisasi mereka, kami mulai berpikir bahwa perempuan klas pekerja dan petani bukan hanya tidak merasa ditekan, namun juga tidak melakukan apapun bagi hal itu. Hal ini jauh dari kebenaran. Kenyataannya, ratusan bahkan ribuan perempuan klas pekerja dan kelompok perempuan pekerja yang mengangkat isu-isu perempuan. Belum lagi ditambah dengan pengangkatan isu-isu klas, hak kepemilikan barang, dan lain sebagainya kepada publik.

Untuk menjadi seorang feminis, Anda tidak perlu mengetahui kata-kata atau jargon feminisme, tidak pula perlu dipenuhi dengan teori feminisme. Yang dibutuhkan adalah kesadaran akan adanya patriarki dan semangat untuk mengakhiri ketidakadilan, diskriminasi oleh pria serta standar-standar ganda. Bagaimanapun, pada kondisi awal, klas menengah dan perempuan berpendidikan adalah mereka yang lebih "vokal", lebih aktif bagi dorongan berdemonstrasi, berargumentasi, dll, namun ini semua dapat benar-benar dipertimbangkan untuk menentang mereka.

Sebaliknya, pada kenyataannya, mereka menggunakan pendidikan dan kemandirian ekonomi mereka untuk memperjuangkan para perempuan lainnya, sebaik perjuangan bagi diri mereka sendiri. Dalam contoh lain, klas menengah feminis memainkan peran yang sama dengan kelompok klas menengah urban, dalam melakukan gerakan feminisme (seperti yang telah mereka lakukan) bagi semua gerakan yang berjuang demi perubahan sosial.

Apakah feminis adalah pembenci kaum pria?

Para feminis tidak membenci pria namun menentang patriarki, diskriminasi oleh pria dan ke-pria-an dalam diri pria, yang diekspresikan dengan dominasi, egoisme, penghinaan, kekerasan, dsb. Kami menentang pria yang tidak dapat menerima kesejajarannya dengan perempuan, yang memperlakukan perempuan sebagai benda atau barang milik pria, atau bahkan hanya memandang perempuan sebagai komoditas semata.

Sayangnya memang kebanyakan pria mendominasi dan memiliki kualitas-kualitas (seperti telah disebutkan pada paragraf sebelumnya) tersebut. Hal ini nyata, meski banyak pria dengan gairah demokrasi dan sosialis yang paling tinggi sekalipun, namun saat konsep kesejajaran timbul dalam lingkungan, mereka menolak untuk menerima kesejararan dalam rumah (rumah tangga) dan hubungan interpersonal pria-perempuan.

Bagaimanapun kami percaya bahwa seperti perempuan, yang tidak secara alami diharuskan memelihara dan memberi makan anak semata, pria pun tidak secara alami digariskan untuk menjadi pemarah dan pendominasi. Keduanya, pada kenyataan, lebih menjadi korban atas kesadaran mereka sendiri. Dan oleh karena kondisi dan lingkunganlah -seperti halnya perempuan saat ini-, maka mereka terjebak dalam pandangan dan aturan sosial yang telah mematikan. Masalah kami adalah bahwa kebanyakan pria tidak mulai menyadari hal ini, dan sedikit diantaranya yang ingin berjuang membebaskan diri mereka menjadi lebih humanis dan demokratik sejati.

Apakah maksud Anda, meskipun pria tidak menyadarinya, feminisme dalam perjalanan panjangnya akan menguntungkan baik bagi pihak pria, maupun perempuan?

Benar. Para feminis mencari perubahan atas segala bentuk ketidaksejajaran, dominasi dan tekanan melalui bentuk-bentuk pesan keadilan, sosial dan ekonomi di dalam rumah, negara dan lingkup internasional. Pesan ini amat membutuhkan keikutsertaan pria. Tentu saja dalam situasi, mereka secara sadar kehilangan kekuasaan pria-nya, dominasinya, dan keuntungan-keuntungan lainnya. Namun mereka akan turut dalam perjuangan tersebut, sebagaimana lingkungan akan turut serta dengan cara yang berbeda. Contohnya, jika semua anak dalam keluarga (tidak hanya anak laki-laki) diperbolehkan dan didorong untuk tumbuh dan berkembang, maka akan lebih banyak talenta dan kreatifitas yang dimiliki oleh keluarga tersebut, bahkan negara ini. Bahkan keluarga akan lebih memiliki sumberdaya, lebih banyak memiliki kemampuan dibidang ekonomi, dan bahkan lebih kuat bila perempuan tidak dipaksa untuk mengingat ketergantungan, serta ketidakmampuannya yang membutuhkan perlindungan terus-menerus. Selain itu pria akan memiliki kewajiban ekonomik dan tekanan yang lebih sedikit, dan yang lebih penting lagi, mereka akan lebih dapat mengekspresikan kemampuan individual mereka sendiri dalam lingkungan yang baru ini. Dengan kata lain, feminisme akan membebaskan pria dari peraturan dan pandangan sosial yang menuntut banyak dari mereka.

Jika Anda mengatakan bahwa pria turut mendapat keuntungan dari gerakan para feminis, lalu mengapa para perempuan secara umum mengorganisasikan diri mereka kedalam seluruh kelompok-kelompok perempuan?

Gerakan perempuan dibangun pada awalnya dengan asumsi adanya sebuah kesamaan yang pasti diantara perempuan. Saat gerakan perempuan mengajukan sebuah perkumpulan yang menguntungkan bagi mereka semua, satu hal yang penting adalah pada satu tingkatan yang pasti dari perjuangan mereka sendiri, dan saat melakukannya dengan gerakan lain, perempuan menyadari kealamian pemenjaraan mereka dan rencana strategis untuk merubah situasi ini.

Rasionalisasi keadaan ini tidak berbeda dengan usaha otonomi yang telah mereka lakukan bagi penekanan klas. Kami melakukannya, sebagai contoh, mendukung perjuangan otonomi petani, dan/atau pekerja, mendukung otonomi klas dan etnik, gerakan nasional, dsb. Perbedaan ini lebih nyata bagi gerakan perempuan karena permasalahan di sini jauh lebih kompleks dan berlangsung lama. Dan ini membutuhkan resolusi mendasar, tidak hanya kemenangan satu kelompok atas kelompok lainnya (dalam hal ini kelompok perempuan melawan kelompok pria), namun sebuah pemikiran kembali dan perubahan struktur atas semua aspek kehidupan. (AIM)

YANG BURENG YANG UTAMA........

Dunia kampus adalah dunia intelektual. Dimana suatu pola pikir mahasiswa di bentuk, identitas mahasiswa itu berbeda-beda, ada berbagai macam tipikal mahasiswa:
Mahasiswa Hedonis
Mahasiswa ini wataknya sangat flamboyan, lebih mementingkan style disbanding pikiran. Lebih bersifat your welcome jika kamu seirama. Asyik…………..
Mahasiswa organisatoris
Typical mahasiswa ini lebih mementingkan organisasi disbanding kuliah, lebih mengangap dosen adalah seorang monster dibanding dewa keilmuwan. Sangat kental cocoliginya dibandingkan realistisanya. Retorika lebih di utamakan. Tetapi orang ini sangat welcome kepada sesama manusia. Dia lebih benar dibandingkan dosan. Tetapi sebagian xixixixixixixixixix.
Mahasiswa apatis
Orang ini sangat acuh terhadap mata kuliah dan dosen tipikal seperti ini umumnya membentuk kelompok-kelompok boy band…xixixixix atau grilz,,..band,….zizizizi sory yo ngak maksud………….
Mahasiswa Bureng…..
Yang ini isu sentral xixixixixix…………..yah watak mahasiswa ini lebih mementingkan kuliah dari pada yang lainnya ingin mendapat cepat gelar sarjananya dibandingkan ilmunya hehehehe…..(ops…sebahagian juga xuixixixixixix).
Yah itulah mahasiswa dalam lingkunganya……Yang ingin kita bahas disini mengenai masalah mahasiswa tipikal ke-3. Yah mahasiswa bureng…..katanya mahasiswa ini sangat individualis dan cendrung lebih pragmatis dalam menilai sesuatu. Betulka demikian?.
Sebenarnya ketika kita ingin menelisik kata bureng kita harus melihat historikalnya sejak kapan kata ini ada……?terus siapa penemunya? Bagaimana parameternya ketika seseorang dikatakan bureng?.....ekh….ekh…lho…kok kaya gini sich….kok kaya tulisan ilmiah…xixixixixixixix
Ok lanjut kembali kepada bahan makanan. Etss maksudnya pokok permasalahan…….jadi orang bureng dikatakan bureng ketika dia hanya mengerjakan suatu tugas kuliah, tanpa memperhatikan orang disekitarnya (inipun pendapat dari orang yah…bukan subjektifitas penilaian lho xixixixix). Yah begitulah dikatakan orang bureng (Buru rengking).
Menarik untuk disimak ketika masuk dunia kampus dan menjadi seorang mahasiswa ada sesuatu yang di embanya yakni tri darma perguruan tinggi, salah satu bunyinya “pengabdian terhadap msyarakat”. Yah tugas dari mahasiswa itu ialah pengabdian terhadap masyarakat. Katanya sich…eeeee..
Permasalahanya kemudian apakah seorang mahasiswa tidak mengamalkan tri darma perguruan tinggi masih layak dia mengenakan kata mahasiswa tersebut?. Itu tergantung dari presepsi teman-teman pembaca ya…..
Apakah orang organisatoris itu selalu mengabdikan diri kepada masyarakat? Ataukah orang hedos yang mengabdikan dirinya. Atau bagaimanakah atau sudah hi azza pembahasan nya….? Xixixixixix
Yah….lanjut pertanyaan kemudian sejauh manakah yang dikatakan pengabdian kepada masyarakat ini? Apakah ketika turun kejalan itulah yang dinamakan pengabdian kepada masyarakat? Ataukah dia yang bureng menghasilkan suatu teknologi dalam membantu msyarakat itu lah yang disebut pengabdian kepada msyarakat? Atau mungkin dia yang memberikan style kepada masyarakat sebagai pamor life dia yang mengabdikan kepada msyarakat?...hehehehehe……eits jangan bertengkar ya ngak maksud untuk memberikan pertanyaan trus di debat untuk mengetahui sajauh mana anda mantap retorika xixixixixix…………sory…..
Ok next….untuk memberikan predikat atau identitas kepada seseorang kitah arus melihat dulu bagaimana keseharian mereka? Jangan terlalu cepat menilai sesuatu nanti menjadi intelektual kuldesex….ekh salah schak…..(kesalahan berfikir)….xixixixixixi………….
Kebanyajakan mereka yang bureng itu dikarenakan faktor orang tua yang mendesak. Dan ada juga faktor birokrat yang memberikan tenggang waktu untuk menyelesaikan kuliah secepatnya (mungkin agar tidak menumpuk mahasiswa di kampus kali xixixixixix).
Yah…begitulah pendapat sebahagian teman-teman yang saya observasi secara langsung xixixixix….biasa orang ilmiah,….xixixi diklaim diri…xixixixi…..yah…mungkin dikarenakan hal tersebut sehingga mereka ingin cepat selesai. Mereka lebih mengutamakan yang namanya kuliah…
Hal yang fundamental bagi mahasiswa dan itu wajar azza..
Tetapi menurutku sih…orang bureng itu wajar-wajar saja selama mereka tidak menggangu kita fine azza…..malah lebih bagus kalo kita mepererat tali silaturahmi bagi mereka agar ketika ada sesuatu hal yang mendesak conthnya:
Ketika ada ujian……..mungkin mereka bisa membantu kan asyiikkk….eeeeeeeeee………….
Jadi bureng itu menurutku cuman kata penamaan saja bagi mereka yang iri kepada orang yang lebih dibanding dirinya, karena tipikal pemuda kata bang rhoma itu tidak mau dikalah…xixixixix…,,,,,

KETIMPANGAN PROKLAMASI

Tujuh belas Agustus merupakan hari besar kemerdekaan bangsa Indonesia. Pada tanggal tersebut, 64 tahun yang lalu merupakan hari paling bersejarah negeri ini karena di hari itulah merupakan awal dari kebangkitan rakyat Indonesia dalam melawan penjajahan sekaligus penanda awalnya revolusi. Namun, ada beberapa hal menarik seputar hari kemerdekaan negeri kita tercinta ini yang sayang jika belum Anda ketahui.

1. Soekarno Sakit Saat Proklamirkan Kemerdekaan
Pada 17 Agustus 1945 pukul 08.00 (2 jam sblm pembacaan teks Proklamasi), ternyata Bung Karno masih tidur nyenyak di kamarnya, di Jalan Pegangsaan Timur 56, Cikini. Dia terkena gejala malaria tertiana. Suhu badannya tinggi dan sangat lelah setelah begadang bersama para sahabatnya menyusun konsep naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda. Saat itu, tepat di tengah-tengah bulan puasa Ramadhan.

"Pating greges", keluh Bung Karno setelah dibangunkan dr Soeharto, dokter kesayangannya. Kemudian darahnya dialiri chinineurethan intramusculair dan menenggak pil brom chinine. Lalu ia tidur lagi. Pukul 09.00, Bung Karno terbangun. Berpakaian rapi putih-putih dan menemui sahabatnya, Bung Hatta.
Tepat pukul 10.00, keduanya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dari serambi rumah. "Demikianlah Saudara-saudara! Kita sekalian telah merdeka!", ujar Bung Karno di hadapan segelintir patriot-patriot sejati. Mereka lalu menyanyikan lagu kebangsaan sambil mengibarkan bendera pusaka Merah Putih. Setelah upacara yang singkat itu, Bung Karno kembali ke kamar tidurnya; masih meriang. Tapi sebuah revolusi telah dimulai...

2. Upacara Proklamasi Kemerdekaan Dibuat Sangat Sederhana
Upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ternyata berlangsung tanpa protokol, tak ada korps musik, tak ada konduktor, dan tak ada pancaragam. Tiang bendera pun dibuat dari batang bambu secara kasar, serta ditanam hanya beberapa menit menjelang upacara. Tetapi itulah, kenyataan yang terjadi pada sebuah upacara sakral yang dinanti-nanti selama lebih dari 300 tahun!

3. Bendera dari Seprai
Bendera Pusaka Sang Merah Putih adalah bendera resmi pertama bagi RI. Tetapi dari apakah bendera sakral itu dibuat? Warna putihnya dari kain sprei tempat tidur dan warna merahnya dari kain tukang soto!

4. Akbar Tanjung Jadi Menteri Pertama “Orang Indonesia Asli”
Setelah merdeka 43 tahun, Indonesia baru memiliki seorang menteri pertama yang benar-benar "orang Indonesia asli". Karena semua menteri sebelumnya lahir sebelum 17 Agustus 1945. Itu berarti, mereka pernah menjadi warga Hindia Belanda dan atau pendudukan Jepang, sebab negara hukum Republik Indonesia memang belum ada saat itu. "Orang Indonesia asli" pertama yang menjadi menteri adalah Ir Akbar Tanjung (lahir di Sibolga, Sumatera Utara, 30 Agustus 1945), sebagai Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga pada Kabinet Pembangunan (1988-1993).

5. Kalimantan Dipimpin 3 Kepala Negara
Menurut Proklamasi 17 Agustus 1945, Kalimantan adalah bagian integral wilayah hukum Indonesia. Kenyataannya, pulau tersebut paling unik di dunia. Di pulau tersebut, ada 3 kepala negara yang memerintah! Presiden Soeharto (memerintah 4 wilayah provinsi), PM Mahathir Mohamad (Sabah dan Serawak) serta Sultan Hassanal Bolkiah (Brunei).

6. Setting Revolusi di Indonesia Diangkat Ke Film
Ada lagi hubungan erat antara 17 Agustus dan Hollywood. Judul pidato 17 Agustus 1964, "Tahun Vivere Perilocoso" (Tahun yang Penuh Bahaya), telah dijadikan judul sebuah film - dalam bahasa Inggris; "The Year of Living Dangerously". Film tersebut menceritakan pegalaman seorang wartawan Australia yang ditugaskan di Indonesia pada 1960-an, pada detik-detik menjelang peristiwa berdarah th 1965. Pada 1984, film yang dibintangi Mel Gibson itu mendapat Oscar untuk kategori film asing!

7. Naskah Asli Proklamasi Ditemukan di Tempat Sampah
Naskah asli teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang ditulis tangan oleh Bung Karno dan didikte oleh Bung Hatta, ternyata tidak pernah dimiliki dan disimpan oleh Pemerintah! Anehnya, naskah historis tersebut justru disimpan dengan baik oleh wartawan BM Diah. Diah menemukan draft proklamasi itu di keranjang sampah di rumah Laksamana Maeda, 17 Agustus 1945 dini hari, setelah disalin dan diketik oleh Sajuti Melik.Pada 29 Mei 1992, Diah menyerahkan draft tersebut kepada Presiden Soeharto, setelah menyimpannya selama 46 tahun 9 bulan 19 hari.

8. Soekarno Memandikan Penumpang Pesawat dengan Air Seni
Rasa-rasanya di dunia ini, hanya the founding fathers Indonesia yang pernah mandi air seni. Saat pulang dari Dalat (Cipanasnya Saigon), Vietnam, 13 Agustus 1945, Soekarno bersama Bung Hatta, dr Radjiman Wedyodiningrat dan dr Soeharto (dokter pribadi Bung Karno) menumpang pesawat fighter bomber bermotor ganda. Dalam perjalanan, Soekarno ingin sekali buang air kecil, tetapi tak ada tempat. Setelah dipikir, dicari jalan keluarnya untuk hasrat yang tak tertahan itu. Melihat lubang-lubang kecil di dinding pesawat, di situlah Bung Karno melepaskan hajat kecilnya. Karena angin begitu kencang sekali, bersemburlah air seni itu dan membasahi semua penumpang.

9. Negatif Film Foto Kemerdekaan Disimpan Di Bawah Pohon
Berkat kebohongan, peristiwa sakral Proklamasi 17 Agustus 1945 dapat didokumentasikan dan disaksikan oleh kita hingga kini. Saat tentara Jepang ingin merampas negatif foto yang mengabadikan peristiwa penting tersebut, Frans Mendoer, fotografer yang merekam detik-detik proklamasi, berbohong kepada mereka. Dia bilang tak punya negatif itu dan sudah diserahkan kepada Barisan Pelopor, sebuah gerakan perjuangan. Mendengar jawaban itu, Jepang pun marah besar. Padahal negatif film itu ditanam di bawah sebuah pohon di halaman Kantor harian Asia Raja. Setelah Jepang pergi, negatif itu diafdruk dan dipublikasi secara luas hingga bisa dinikmati sampai sekarang. Bagaimana kalau Mendoer bersikap jujur pada Jepang?

10. Bung Hatta Berbohong Demi Proklamasi
Kali ini, Bung Hatta yang berbohong demi proklamasi. Waktu masa revolusi, Bung Karno memerintahkan Bung Hatta untuk meminta bantuan senjata kepada Jawaharlal Nehru. Cara untuk pergi ke India pun dilakukan secara rahasia. Bung Hatta memakai paspor dengan nama "Abdullah, co-pilot". Lalu beliau berangkat dengan pesawat yang dikemudikan Biju Patnaik, seorang industrialis yang kemudian menjadi menteri pada kabinet PM Morarji Desai. Bung Hatta diperlakukan sangat hormat oleh Nehru dan diajak bertemu Mahatma Gandhi.

Nehru adalah kawan lama Hatta sejak 1920-an dan Dandhi mengetahui perjuangan Hatta. Setelah pertemuan, Gandhi diberi tahu oleh Nehru bahwa "Abdullah" itu adalah Mohammad hatta. Apa reaksi Gandhi? Dia marah besar kepada Nehru, karena tidak diberi tahu yang sebenarnya."You are a liar !" ujar tokoh kharismatik itu kepada Nehru.

11. Bendera Merah Putih dan Perayaan Tujuh Belasan Bukan di Indonesia Saja
Bendera Merah Putih dan perayaan tujuh belasan bukanlah monopoli Indonesia. Corak benderanya sama dengan corak bendera Kerajaan Monaco dan hari kemerdekaannya sama dengan hari proklamasi Republik Gabon (sebuah negara di Afrika Barat) yang merdeka 17 Agustus 1960. Selain itu, masih menjadi perdebatan apakah lagu Indonesia Raya benar-benar merp karya asli WR Supratman, ataukah 'terinspirasi' oleh lagu Perancis, "Les Marseilles", yg memiliki nada2 yg sangat mirip.

12. Tidak Ada Nama Jalan Soekarnp-Hatta
Jakarta, tempat diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia dan kota tempat Bung Karno dan Bung Hatta berjuang, tidak memberi imbalan yang cukup untuk mengenang co-proklamator Indonesia. Sampai detik ini, tidak ada "Jalan Soekarno-Hatta" di ibu kota Jakarta. Bahkan, nama mereka tidak pernah diabadikan untuk sebuah objek bangunan fasilitas umum apa pun sampai 1985, ketika sebuah bandara diresmikan dengan memakai nama mereka.

13. Gelar Proklamator Hanyalah Gelar Lisan
Gelar Proklamator untuk Bung Karno dan Bung Hatta, hanyalah gelar lisan yang diberikan rakyat Indonesia kepadanya selama 41 tahun! Sebab, baru 1986 Permerintah memberikan gelar proklamator secara resmi kepada mereka.

14. Indonesia Mungkin Saja Punya Lebih Dari Dua Proklamator
Kalau saja usul Bung Hatta diterima, tentu Indonesia punya "lebih dari dua" proklamator. Saat setelah konsep naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia rampung disusun di rumah Laksamana Maeda, Jl Imam Bonjol no 1, Jakarta, Bung Hatta mengusulkan semua yang hadir saat rapat dini hari itu ikut menandatangani teks proklamasi yang akan dibacakan pagi harinya.

Tetapi usul ditolak oleh Soekarni, seorang pemuda yang hadir. Rapat itu dihadiri Soekarno, Hatta dan calon proklamator yang gagal : Achmad Soebardjo, Soekarni dan Sajuti Melik. "Huh, diberi kesempatan membuat sejarah tidak mau", gerutu Bung Hatta karena usulnya ditolak.

15. Jenderal Soedirman Tidak Pernah Duduki Jabatan Resmi
Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia Jenderal Soedirman, pada kenyatannya tidak pernah menduduki jabatan resmi di kabinet RI. Beliau tidak pernah menjadi KSAD, Pangab, bahkan menteri pertahanan sekalipun

CATATAN SEORANG SLENGEAN........................

Mahasiswa sangat identik dengan demonstrasi, betulkah demikian?. Apa yang membentuk mahasiswa itu untuk demonstrasi? Apakah mahasiswa itu turun kejalan karena hati nuraninya karena melihat penderitaan rakyat, ataukah sebatas seremonial belaka dan ingin unjuk gigi?. Itulah secuil pertanyaan yang perlu dijawab bagi teman-teman mahasiswa yang selalu turun kejalan.
ketika pergolakan mahasiswa yang dimulai dari pemuda angkatan 66 melakukan suatu demonstrasi yang menurunkan rezim orde lama, kemudian digantikan oleh resim orde baru, tetapi kenapa sampai 32 tahun menjabat masih saja ada yang namanya suatu ketimpangan sosial malah semakin parah?. Kemudian resim orde barupun tumbang dan diganti dengan resim reformasi dan sampai sekarang, kalau kita melihat secara spesifik mungkin dari kemarin-kemarin pemuda-pemuda mahasiswa dan masyarakat gencarnya turun kejalan malah sampai mengganti resim tetapi kenapa sampai sekarang Indonesia tidak pernah berubah-rubah?
Ada….apa ya?.
Bukankah yang masuk ke dalam stekholder pemerintahan itu adalah tamatan perguruan tinggi, otomatis membawa identitas mantan Mahasiswa. Mungkin yang duduk ditampuk kekuasaan sana ada yang pernah turun kejalan malah memberikan kata-kata kotor buat pemerintah, tetapi kenapa berbalik arah menjadi 360 derajat, ada apa ya?
Apakah konsep suatu idealis hanya beradaptasi sementara, ataukah watak pemuda Indonesia memang mampuh beradaptasi di berbagai lingkungan?
Ada beberapa fakta yang terjadi. Ketika ada ketimpangan di skala nasional mahasiswa gencar-gencarnya untuk turun kejalan, tetapi ketika ada anak jalanan mengais rezeki yang seharusnya dia bersekolah kita hanya melihatnya. Bagaikan Komisi Pemberantasan Korupsi yang tebang pilih.Mahasiswa berkoar-koar dijalan tetapi tidak memikirkan apakah di sekeliling kita itu sudah aman atau mapan.
Ketika turun kejalan mahasiswa cendrung membawa Identitas dan ego masing-masing. Yang lebih parahnya lagi setiap organ cendrung ingin menjadi tokoh ataupun super hero. Dimana letak tri darma perguruan tingginya kalau sudah begini.
Menurutku untuk mengamalkan tri darma perguruan tinggi itu tidak harus turun ke jalan tetapi bisa dengan menemukan penemuan terbaru bagi masing-masing bidang ilmu tertentu, untuk membantu masyarakat.
Bukan bersikap apatis atau pragmatis dan juga idealis tetapi kenyataan realistis itu mutlak di perlukan. Apa gunanya berkoar-koar tetapi tidak ada pengaplikasian. Kalau memang permasalahannya karena ada tata system yang mengatur trus haruska kita masuk kedalam system tersebut dan melebur.
Saya lebih senang melihat beberapa kaum yang termarjinalkan mereka tidak pernah turun kejalan maupun mengenyam yang namanya bangku pendidikan. Mereka tidak memakai suatu system yang telah di tetapkan, tetapi mengatur suatu tata system yang tidak merugikan,
Seperti : dalam melakukan jual beli mereka biasanya bertukar barang atau barter, ketika ada kebutuhan sekunder yang diinginkan mereka membuat sendiri.
Perlukah ketika turun kejalan membawa nama oragan? Ataukah inilah yang diatur dalam suatu scenario tandingan. Apakah dalam melakukan suatu demonstran itu tak lepas dari watak berbagai organ. Merah kuning hijau artinya santai berwarna tak masalah yang penting seirama. Mahasiswa berkoar dan menuntut yang namanya rasialis. Tetapi dalam melakukan suatu tuntutan atau demonstran masih saja ada yang namanya rasialis. Kontradiksi…………………….
Itulah secuil objektifitasku mengenai masalah demonstran……

Rabu, 20 April 2011

resensi film "beutiful mind"

“Beautiful Mind”
Film ini menceritakan tentang seorang ahli matematika yang bernama” jhon nash” yang selalu ingin menjadi paling utama, dia tidak mau kalah dengan yang lainnya mungkin dikarenakan pola kehidupan yang membentuk dia. Dimana jhon nash ini terlahir sebagai seorang yang miskin. Sehingga proses pencarian ilmunya diayomi oleh beasiswa yang didapatkannya.
Jhon nash sangat mengangumi matematika hampir semua kejadian yang dilihat secara empiric di matematiskannya. Berawal dari itulah dia sangat mengangumi yang namanya matematika konsep alam-alam plato atau “archtypes” plato.
Ketika dia melanjutkan institusinya di sebuah perguruan tinggi, permasalah-permasalahan mulai muncul. Di awali dengan pertemuan teman sekamarnya seorang peminum yang selalu berfikir santai. Kehidupanpun dilaluinya dengan berbagai permasalahan.
Jhon nash ingin sekali bertemu dengan einstain tetapi, pertemuan itu tidak bisa di penuhi oleh pihak fakultas. Dikarenakan jhon nash tidak mengikuti pola system yang diterapkan oleh universitas tersebut. Jhon nash sangat membeci yang namnya system perkuliahan dia mengatakan “kelas hanya mengungkung kretivitas kita” . dalam percintaan jhon nash sangat terbelakang.
Suatu hari ketika jhon nash bersama teman-temannya menghilangkan kepenatan di Bar, mereka melihat seorang wanita yang berabut pirang, disitulah jhon nash membantah teori kelompok yang yang dianggungkan oleh pakar ekonomi yakni adam smith.
Berawal dari itulah permasalahan muncul dikarenakan kekecewaan yang dialami. 5 tahun kemudian jhon nash mengajar di universitas (red). Jhon nash juga mendirikan suatu organisasi (red). Pada tahun itu perang dingin antara rusia dan amerika berkecamuk. Karena kepintaran dalam memecahkan angka-angka-angka simbolis yang di pamerkan di pentagon akhirnya beberapa orang menganguminya.
Datanglah seorang big brother yang ingin mengajak jhon nash untuk bergabung demi menyelamatkan negeri tercintanya Amerika dari serangan rusia.
Karena bakat alamiah yang dipegannganya jhon nash kemudian difungsikan untuk memecahkan symbol-simbol yang di buat oleh majalah swasta.
Akhir dari cerita ini ternya jhon nash mengalami suatu disfungsi saraf otak akibat pengaruh alam bawah sadarnya yang terlalu over dalam mencapai sebuah impian. Dia tidak dapat mebedakan yang mana alam sadar dan yang mana alam bawah sadar ternyata big brother, teman sekamarnya itu hanyalah sebuah ilusi yang dibawa kedalam dunianyatanya.
Tetapi karena pengaruh cinta yang tulus dari istrinya yakni mantan mahasiswanya itulah yang dapat menyembuhkan pnyakitnya. Sekali lagi bahwa kesehatan tidak mutlak di sebuhkan oleh obat-obatan, tetapi dengan cinta penyakit pun jga dapat disembuhkan.
Saya hanya ingin memetik dari film ini ialah kesehatan bisa disembuhkan dengan cinta. Kalau dalam islam dzikirlah yang dapat menyembuhkan jiwakita, kalau dalam aliran hindu meditasi dan partapaan yang dapat menyembuhkan jiwa kita, dan pun kalau yang dimaksud dengan taichi juga dapat menyebuhkan jiwa kita.
Itu hanya pandangan subjetif saya ya……belum ada penelitian secara observari maupun kontradiksi yang saya lakukan selama ini mengenai kesimpulan saya……yah kalau mau di buktikan. Yah……silakan…….

Selasa, 19 April 2011

kaderisasi dalam berlembaga

GERAKAN MAHASISWA
Kehadiran gerakan mahasiswa sebagai perpanjangan aspirasi rakyat dalam situasi yang demikian itu memang sangat dibutuhkan sebagai upaya pemberdayaan kesadaran politik rakyat dan advokasi atas konflik-konflik yang terjadi pada penguasa.Secara umum, advokasi yang dilakukan lebih ditujukan pada upaya penguatan posisi tawar rakyat maupun tuntutan-tuntutan atas konflik yang terjadi menjadi lebih signifikan.Dalam memainkan peran yang demikian itu, motivasi gerakan mahasiswa lebih banyak mengacu pada panggilan nurani atas kepeduliannya yang mendalam terhadap lingkungannya serta agar dapat berbuat lebih banyak lagi bagi perbaikan kualitas hidup bangsanya.

Dengan demikian, segala ragam bentuk perlawanan yang dilakukan oleh gerakan mahasiswa lebih merupakan dalam kerangka melakukan koreksi atau kontrol atas perilaku-perilaku politik penguasa yang dirasakan telah mengalami distorsi dan jauh dari komitmen awalnya dalam melakukan serangkaian perbaikan bagi kesejahteraan hidup rakyatnya.Oleh sebab itu, peranannya menjadi begitu penting dan berarti tatkala berada di tengah masyarakat.Karena begitu berartinya, sejarah perjalanan sebuah bangsa pada kebanyakan negara di dunia telah mencatat bahwa perubahan sosial (social change) yang terjadi hampir sebagian besar dipicu dan dipelopori oleh adanya gerakan perlawanan mahasiswa.

peran gerakan mahasiswa tersebut sebagai pelopor dan penggerak dalam membela rakyat dari berbagai tirani dan segala bentuk ketimpangan yang terjadi di Indonesia. Mahasiswa dan gerakannya yang senantiasa mengusung panji-panji keadilan, kejujuran, selalu hadir dengan ketegasan dan keberanian.Walaupun memang tak bisa dipungkiri, faktor pemihakan terhadap ideologi tertentu turut pula mewarnai aktifitas politik mahasiswa yang telah memberikan kontribusinya yang tak kalah besar dari kekuatan politik lainnya.Mahasiswa yang merupakan sosok pertengahan dalam masyarakat yang masih idealis namun pada realitasnya terkadang harus keluar dari idealitasnya.Pemihakan terhadap ideologi tertentu dalam gerakan mahasiswa memang tak bisa dihindari. Pasalnya, pada diri mahasiswa terdapat sifat-sifat intelektualitas dalam berpikir dan bertanya segala sesuatunya secara kritis dan merdeka serta berani menyatakan kebenaran apa adanya. Sebuah konsep yang cukup ideal bagi sebuah pergerakan mahasiswa walau tak jarang pemihakan-pemihakan tersebut tidak pada tempatnya.

Pada mahasiswa kita mendapatkan potensi-potensi yang dapat dikualifikasikan sebagai modernizing agents.Praduga bahwa dalam kalangan mahasiswa kita semata-mata menemukan transforman sosial berupa label-label penuh amarah, sebenarnya harus diimbangi pula oleh kenyataan bahwa dalam gerakan mahasiswa inilah terdapat pahlawan-pahlawan damai yang dalam kegiatan pengabdiannya terutama didorong oleh aspirasi-aspirasi murni dan semangat yang ikhlas. Kelompok ini bukan saja haus edukasi, akan tetapi berhasrat sekali untuk meneruskan dan menerapkan segera hasil edukasinya itu, sehingga pada gilirannya mereka itu sendiri berfungsi sebagai edukator-edukator dengan cara-caranya yang khas.

Masa selama studi di kampus merupakan sarana penempaan diri yang telah merubah pikiran, sikap, dan persepsi mereka dalam merumuskan kembali masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya. Kemandegan suatu ideologi dalam memecahkan masalah yang terjadi merangsang mahasiswa untuk mencari alternatif ideologi lain yang secara empiris dianggap berhasil. Maka tak jarang, kajian-kajian kritis yang kerap dilakukan lewat pengujian terhadap pendekatan ideologi atau metodologis tertentu yang diminati. Tatkala, mereka menemukan kebijakan publik yang dilansir penguasa tidak sepenuhnya akomodatif dengan keinginan rakyat kebanyakan, bagi mahasiswa yang committed dengan mata hatinya, mereka akan merasa "terpanggil" sehingga terangsang untuk bergerak.

Dalam kehidupan gerakan mahasiswa terdapat jiwa patriotik yang dapat membius semangat juang lebih radikal.Mereka sedikit pun takkan ragu dalam melaksanakan perjuangan melawan kekuatan tersebut.Berbagai senjata ada di tangan mahasiswa dan bisa digunakan untuk mendukung dalam melawan kekuasaan yang ada agar perjuangan maupun pandangan-pandangan mereka dapat diterima. Senjata-senjata itu, antara lain seperti petisi, unjuk rasa, boikot atau pemogokan, hingga mogok makan. Dalam konteks perjuangan memakai senjata-senjata yang demikian itu, perjuangan gerakan mahasiswa jika dibandingkan dengan intelektual profesional, lebih punya keahlian dan efektif.

Kedekatannya dengan rakyat terutama diperoleh lewat dukungan terhadap tuntutan maupun selebaran-selebaran yang disebarluaskan dianggap murni pro-rakyat tanpa adanya kepentingan-kepentingan lain mengiringinya.Adanya kedekatan dengan rakyat dan juga kekuatan massif mereka menyebabkan gerakan mahasiswa bisa bergerak cepat berkat adanya jaringan komunikasi antar mereka yang aktif layaknya bola salju, semakin lama semakin besar.Oleh karena itu, sejarah telah mencatat peranan yang amat besar yang dilakukan gerakan mahasiswa selaku prime mover terjadinya perubahan politik pada suatu negara.
Secara empirik kekuatan mereka terbukti dalam serangkaian peristiwa penggulingan, antara lain seperti : Juan Peron di Argentina tahun 1955, Perez Jimenez di Venezuela tahun 1958, Soekarno di Indonesia tahun 1966, Ayub Khan di Paksitan tahun 1969, Reza Pahlevi di Iran tahun 1979, Chun Doo Hwan di Korea Selatan tahun 1987, Ferdinand Marcos di Filipinan tahun 1985, dan Soeharto di Indonesia tahun 1998. Akan tetapi, walaupun sebagian besar peristiwa penggulingan kekuasaan itu bukan menjadi monopoli gerakan mahasiswa sampai akhirnya tercipta gerakan revolusioner.Namun, gerakan mahasiswa lewat aksi-aksi mereka yang bersifat massif politis telah terbukti menjadi katalisator yang sangat penting bagi penciptaan gerakan rakyat dalam menentang kekuasaan tirani untuk mengubah kondisi menjadi lebih baik.
Mahasiswa merupakan tokoh intelektual dengan kekhasan berpikirnya, kreativ, kritis, dan inovatif. Gerakan mahasiswa merupakan gerakan moral, dimana mahasiswa akan dituntut kontribusinya ketika ada sebuah tindakan amoral dimasyarakat. Terutama jika hal itu berkaitan dengan rakyat kecil yang sangat susah mendapat perlindungan dari pihak elit. Oleh karena itulah, terkadang ada pihak yang menyebut mahasiswa sebagai penyambung lidah rakyat dan telinga pemerintah.
Dalam tataran kampus, gerakan mahasiswa mulai terorganisir dengan masuk ke dalam berbagai lembaga yang bergerak di bidang sosial politik. Ketika sebuah gerkaan mahasiswa mulai masuk dalam suatu kelembagaan, maka tidak jarang akan berbenturan dengan berbagai kepentingan yang terkadang malah menjatuhkan ataupun mengurangi perannya dalam berkontribusi. Oleh karena itu, perlu juga ada sebuah sistem yang kuat dan kokoh agar sebuah lembaga bisa tetap mempertahankan eksistensinya di lingkungan mahasiswa dan masyarakat.
(Lembaga) Mahasiswa dan Kelelahan Idealisme
Hampir tidak ada yang membantah, jika akhir-akhir ini kondisi lembaga kemahasiswaan di republik ini sedang mengalami titik kejenuhan yang akut. Kondisi ini seolah menjadi penyakit berkepanjangan yang tak kunjung sembuh. Lantas, gerangan apakah yang membuat lembaga-lembaga mahasiswa yang Mungkinkah lembaga-lembaga mahasiswa gagal melakukan transformasi nilai dalam setiap jenjang pengkaderan? Ataukah sebaliknya, para mahasiswanya yang kesulitan menerima apa yang disuapi senior-seniornya dalam ruang-ruang pengkaderan?. Atau jangan-jangan kita lupa diri tentang eksistensi kita? Rasa-rasanya masih banyak pertanyaan nakal yang muncul dalam kepala kita masing-masing. Pertanyaan-pertanyaan di atas setidaknya sedikit mewakili dari sedikit kita yang resah.
Boleh jadi (lembaga) mahasiswa kita hari ini mengalami kelelahan idealisme. Ada hal yang yang mencolok pasca reformasi 1998, gerakan mahasiswa mengalami tidur yang teramat panjang dan sesekali berkompromi dengan penguasa. Moral force tidak lagi menjadi roh bagi setiap gerakan mahasiswa. Kita teramat sulit untuk bersatu dan berteriak lantang di depan gedung yang berdiri mengangkang dan sesekali mengolok-olok kegirangan ke arah kita, lantaran kita tidak mampu berbuat banyak untuk mahasiswa. Kita juga teramat sulit berkumpul bersama. Maka tidak heran jika muncul pertanyaan, gerangan apakah yang menyebabkannya demikian?, pertama banyak dari mahasiswa mengalami kelelahan idealisme. Banyak dari kita (baca:mahasiswa) yang selama ini ideal, seringkali merasa sendiri, sehingga gerakan yang dibangunnya pun adalah gerakan yang kesepian, lalu menjadi gerakan yang merana. Akhirnya mereka menjadi pragmatis dan ikut arus dan terjebak di dalamnya. Kedua, terjebak dalam sektarianisme. Fenomena sektarianisme dapat terindikasi dari lemahnya komunikasi antar sesama lembaga mahasiswa tingkat fakultas (BEM/Senat), ditambah lagi dengan arogansi dan eksklusifitas fakultas masing-masing. Hal ini menimbulkan gejala superioritas pada masing-masing lembaga kemahasiswaan. Akibatnya lembaga kemahasiswaan saling berhadap-hadapan dalam mengawal isu serta dalam menyelesaikan permasalahan internal kelembagaan. Padahal, harusnya kita berhadap-hadapan dengan penguasa yang zalim atau pengelola kampus yang otoriter, serta tidak berpihak kepada kepentingan mahasiswa. Ketiga, terjebak dalam etika heteronom. Yang dimaksud dalam hal ini adalah terkait dengan motivasi suatu tindakan serta gagasan oleh gerakan mahasiswa, bukan karena rasa kewajiban untuk menegakan kebenaran, akan tetapi lebih banyak didominasi oleh motivasi pragmatis dalam berbagai bentuk pamrih. Selain itu, ada hal lain juga yang menurut saya turut menciptakan kelelahan idealisme. Adalah minimnya kesadaran kritis mahasiswa, akibatnya mahasiswa terseret arus yang begitu kuat yang berada diluar diri kita, yakni kapitalisme global yang hadir dalam bentuk kesenangan semu (hedonisme). Maka di sinilah peran lembaga-lembaga kemahasiswaan dibutuhkan. Lembaga mahasiswa harus mampu menginternalisasi nilai kearifan guna merangsang kesadaran kritis.
Borjuis imut-imut
Menjadi pengurus lembaga mahasiswa adalah sebuah pilihan sekaligus panggilan moral. Tidak semua orang mampu melakoninya, apalagi mengahiri pilihannya tersebut dengan indah dan penuh prestasi. Menjadi pengurus lembaga kemahasiswaan harus siap (mental) menerima kritikan. Sebab kalau tidak, mereka akan dilindas oleh kekerdilan jiwa mereka sendiri. Adalah menjadi hal yang lumrah jika mereka teramat dekat dengan pengambil kebijakan kampus. Namun yang menjadi masalah jika kedekatan itu terjalin karena hitung-hitungan pragmatis, maka bersiap-siaplah dicap sebagai penjilat. Pengurus lembaga kemahasiswaan terkadang menjadi tersanjung bila dipanggil rapat di tempat-tempat mewah, tanpa harus menganalisa lebih awal, ada apa di balik itu semua. Bukankah di kampus kita diajak berpikir kritis?
Ada fenomena menarik yang terjadi di kalangan pengurus-pengurus lembaga kemahasiswaan kita akhir-akhir ini. Sebut saja kebiasaan dari sebahagian mereka dalam menyelesaikan atau perbincangan tentang kemahasiswaan justru terbangnun dari kafe-kafe. Hal ini mengingatkan saya pada saat pemilu raya tahun lalu, dimana negosiasi politik lebih banyak terbangun dari kafe-kafe. Hal ini tidak salah, namun yang menjadi masalah jika wacana kemahasiswaan terlalu sering didiskusikan di kafe-kafe yang cenderung bernuansa remang-remang, maka wacananya pun menjadi bersifat elitis. Jadi, praktis yang paham tentang isu-isu kemahasiswaan adalah hanya para pengurus lembaga. Fenomena-fenomena tersebut di atas yang ditengarai sebagai perilaku borjuis imut-imut di kalangan mahasiswa.
Fenomena lain adalah matinya kelompok-kelompok diskusi di kalangan mahasiswa. Anehnya, justru yang muncul adalah kelompok-kelompok gosip. Bahkan gosip sekarang tidak lagi lakon tunggal si mahasiswi akan tetapi juga menjangkiti si mahasiswa. Tema-tema gosippun beragam. Misalnya saja, apa merek ponsel? apa merek bedak dan gincu?, tipe cowok/cewek idaman, artis idola, apa merek jeansmu? atau malam mingguan nongkrong di mana?. Bahkan majalah-majalah mode dan remaja menjadi dominan mengisi tas mereka ketimbang buku bacaan yang mencerdaskan. Hal-hal tersebut seolah menjadi pembenaran atas kelelahan intelektual kita dalam membaca realitas. Kita menjadi bangga ketika kita memamerkan tipe HP keluaran terbaru atau merek-merek baju dan parfum terkenal. Atau sekedar memamerkan bagian-bagian tubuh hingga membentuk cetakan dan lekukan yang sebenarnya tidak pantas untuk dipamerkan. Kondisi seperti ini, membuat mereka seperti sedang mengalami puncak kenikmatan. Sepertinya hal tersebut terlalu mubadzir untuk tidak dilakoni. Fenomena-fenomena ini juga ditengarai sebagai perilaku borjuis imut-imut di kalangan mahasiswa.
Terjebak Arus Primordial
Seperti yang telah saya sebutkan di atas, bahwa salah satu perilaku primordial yang dominan mewarnai interaksi kemahasiswaan kita adalah ego fakultas. Ruang dilaetika antara sesama lembaga kemahasiswaan justru hampir tidak menemukan ruangnya. Sehingga menyebabkan munculnya jurang pembatas antara fakultas yang satu dengan yang lainnya teramat jauh. Boleh jadi hal ini muncul dari ruang pengkaderan kita yang cenderung fakultatif serta doktrin fakultas yang teramat kebablasan. Bukankah kita berada dalam ruang universal yang disebut dengan Universitas?. Oleh karenanya, kenapa kita tidak mencoba membangun sebuah metode pengkaderan yang menghargai universalitas? Sehingga dengan demikian melahirkan kebersamaan, serta menghargai perbedaan. Selain itu juga, persoalan pelik yang menimpa lembaga-lembaga kemahasiswaan kita adalah terlalu berlama-lama pada permasalahan internal. Bahkan yang lebih menyedihkan lagi adalah kelompok-kelompok pergerakan justru gagal menemukan titik temu dalam membangun wacana gerakan. Kelompok-kelompok mahasiswa ini justru cenderung saling ’membid’ahkan’. Mereka merasa paling benar sendiri dan merasa kelompoknyalah yang paling ideal. Maka jadilah kebenaran itu hanyalah milik sah kelompok mereka (klaim kebenaran tunggal). Bukankah kebenaran itu banyak sisinya?. Mereka yang merasa benar sendiri tidak akan mampu melahirkan perubahan yang signifikan. Justru yang terjadi adalah gerakan yang mereka bangun adalah gerakan yang kesepian. Maka hampir dipastikan bahwa kelompok mahasiswa seperti inilah yang akan menghancurkan lembaga-lembaga kemahasiswaan kita.
Sistem Kaderisasi
Pada tahun 70-an suksesi sebuah organisasi di kampus dinamakan plonco. Di akhir tahun 1970-an sampai 1980-an namanya berubah menjadi Orientasi Studi Pengenalan Kampus (OSPEK). Dan di tahun 1990-an berubah sedikit menjadi Orientasi Studi (OS). Sekarang lebih dikenal dengan istilah ‘kaderisasi’.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kaderisasi berarti proses, cara, perbuatan mendidik atau membentuk seseorang menjadi kader. Kader merupakan orang yang diharapkan akan memegang peranan penting di dalam pemerintahan, partai, ormas, dan sebagainya. Dalam kehidupan kampus, kaderisasi ini bertujuan untuk membentuk kader yang bisa menggerakkan organisasi, himpunan, ataupun kelompok dengan kepentingan masing-masing agar dapat terus berkembang.

Kaderisasi adalah sebuah transformasi nilai-nilai dan sebuah proses pengoptimalan potensi-potensi manusia. Jadi, kaderisasi disini identik dengan pendidikan. Jika hendak membahas mengenai urgensi kaderisasi maka yang akan timbul dalam benak ialah mengenai kondisi-kondisi yang membuat kaderisasi memiliki arti penting didalamnya. Jadi, disini perlu rumuskan terlebih dahulu tujuan atau harapan dan apa saja yang terjadi di lingkungan mahasiswa.

Kaderisasi (sebagai proses) memiliki tugas atau tujuan sebagai proses humanisasi atau pemanusiaan dengan cara transformasi nilai-nilai agar Tri Dharma Perguruan Tinggi dapat terwujud. Pemanusiaan manusia disini dimaksudkan sebagai sebuah proses pentrasformasian nilai-nilai yang membuat manusia (dalam hal ini mahasiswa) agar mampu meningkatkan potensi yang dimilikinya (spiritual, intelektual dan moral). Jadi dengan sendirinya, dalam kaderisasi harus terdapat sebuah persiapan mahasiswa agar mampu beradaptasi dan berintegrasi melalui konsistensi dalam ranah pembebasan manusia (maksudnya ialah pembebasan dari dehumanisasi, dalam hal ini pendidikan), penelitian (berfikir ilmiah) dan pengabdian pada masyarakat.
Dalam kaderisasi pasti memberikan pengarahan dan pelatihan.Masalahnya adalah terkadang atau sering hal – hal yang disampaikan tidak dilakukan oleh pemberi pelatihan di kehidupan sebenarnya.Contoh, dalam kaderisasi pemberi pelatihan mengatakan bahwa kita harus disiplin, tapi ternyata ketika dia rapat untuk mempersiapkan kaderisasi, dia sering terlambat.Hal inilah yang membuat banyak kaderisasi saat ini tidak berjalan.dalam mengkader, tidaklah sembarangan. Kita seharusnya melakukan apa yang kita katakan. Sehingga kadernya menjadi taat dan melaksanakan apa yang kita serukan.
Disinilah dibutuhkan ilmu manajemen organisasi, hal ini penting untuk menjaga agar kaderisasi tetap berlangsung. Jika manajemen organisasinya lumpuh maka hampur dapat dipastikan kaderisasinya juga akan lumpuh.

Setelah kita melakukan apa yang kita katakan lalu direncanakan dengan rapi maka selanjutnya peran pemimpinlah yang menentukan. Kaderisasi yang sukses tidak lepas dari peran pemimpin yang menjalankan tugas dengan baik.
Jadi, jika kita integrasikan sistem kaderisasi kampus dengan sistem kaderisasi yang sebagaimana mestinya maka percayalah suatu kaderisasi akan terus berjalan dan berkembang. Selanjutnya bila kaderisasi ini dibawa dan diterapkan dalam masyarakat maka akan tercipta masyarakat madani. Karena kita tidak akan kehabisan stok orang-orang hebat, terlatih, ter-tarbiyah dan terkader dengan baik.
Kepemimpinan dan kaderisasi merupakan dua hal yang saling berkaitan dalam pengembangan organisasi. Untuk menumbuhkan serta melestarikan kepemimpinan, perlu akan adanya kaderisasi sehingga akan selalu mencetak aset-aset pemimpin. Begitu pula dalam kaderisasi, diperlukan sebuah kepemimpinan dalam menjalankan sistem kaderisasi tersebut.Permasalahan yang timbul adalah kepemimpinan serta kaderisasi seperti apakah yang cocok dalam suatu kondisi serta lingkungan tertentu.
Kepemimpinan, menurut Max Weber, adalah sebuah ilmu serta seni untuk mempengaruhi orang lain agar bertindak sesuai dengan arahan kita demi mencapai sebuah tujuan bersama.Selain itu, ada juga yang menyebutkan bahwa kepemimpinan adalah sesuatu yang muncul dari dalam dan merupakan buah dari keputusan seseorang untuk mau jadi pemimpin, baik bagi dirinya sendiri, bagi keluarganya, bagi lingkungan pekerjaannya, maupun bagi lingkungan sosial dan bahkan bagi negerinya. Dalam sebuah riset, salah satu dari 10 ketakutan terbesar dalam hidup adalah ketika disuruh untuk berbicara di depan orang banyak. Hal tersebut merupakan sebuah modal dasar dalam kepemimpinan, sehingga dapat ditarik secara logis bahwa banyak orang yang masih takut atau tidak mau ketika diberi kesempatan untuk memimpin sekelompok orang di sekitarnya.Kepemimpinan merupakan sebuah syarat mutlak dalam pengembangan sebuah organisasi.Namun, tidak selalu kepemimpinan berjalan lancar dalam organisasi, banyak faktor yang perlu dijadikan pertimbangan dalam penerapan kepemimpinan ideal.antara lain gaya kepemimpinan masing-masing individu yang berbeda-beda, serta kepribadian dari pemimpin itu sendiri, sehingga dapat dinilai dari bawahannya,apakah pemimpinnya itu sudah dapat dijadikan panutan atau belum. Salah satu faktor yang disebutkan di atas, yaitu variabel gaya kepemimpinan, adalah hal yang sangat penting karena mencerminkan apa yang dilakukan oleh pemimpin dalam mempengaruhi pengikutnya demi merealisasikan visinya.
Kaderisasi adalah suatu proses untuk menciptakan kader-kader baru yang siap dalam menjalankan organisasinya, sehingga tak dapat dipungkiri bahwa kaderisasi adalah nyawa dari organisasi. Proses kaderisasi bertujuan agar anggota baru memahami visi dan misi organisasi, sehingga setelah masuk ke dalam organisasi tersebut maka keberlangsungan organisasi dapat tetap terjamin. Kaderisasi dalam setiap organisasi berbeda-beda, tergantung dari kebutuhan masing-masing organisasi.

relasi sahabat dengan cinta

Relasi Sahabat…………..dan Cinta

Sahabat adalah suatu usaha kolektif dimana mempunya suatu kepentingan dalam suatu keterikatan persahabatan. Hal tersebut tak dapat dipungkiri sebagai seorang manusia, karena hakekatnya manusia itu saling berhubungan satu samalain dalam hal ini hubungan sosial. Hubungan sosial disini ialah bukan suatu hubungan atau pola dimana keterikatan itu terjalin tetapi hubungan sosial disini ialah pola komunikasi yang intens karena tidak ada susuatu hal pun yang dapat mengikat hubungan tersebut kecuali rasa moral ataupun rasa emosional (cinta).
Persahabatan biasanya dilandasi oleh rasa yang dirasakan secara bersama, ada suatu pola hubungan yang membuat kita sama-sama mempunyai sifat yang sama identik. Ada pula suatu keterikatan yang berbeda tetapi suatu keistimewaan yang kita sukai dari seseorang yang berbeda tadi.
Dalam suatu persahabatan relasi yang biasa terbina ialah adanya suatu perasaan cinta. Perasaan ini ada dengan sendirinya karena adanya pola hubungan intens di lakukan. Karena cinta lahir dari persamaan maupun perbedaan untuk mencapai suatu wujud kesempurnaan.





Hidup tanpa cinta bagaikan sebatang pohon yang kokoh berdiri namun dahannya kering, tanpa dihiasi buah ataupun bunga.” Sejalan dengan pandangan mistik agama samawi, bagi Gibran persatuan Allah dan manusia tidak hanya terjadi dalam cinta yang meluap-luap dan berkobar-kobar kepada Allah dalam ekstase. Gibran lebih memandang pengalaman mistik dari aspek etika. Pengalaman mistik dalam pandangan Gibran tidak berarti melarikan diri dari tugas dan tanggungjawab hidup di dunia ini, dengan menyingkir untuk masuk dalam ekstase kebahagiaan untuk diri sendiri saja, membelakangi dunia serta melupakan segala penderitaan hidup diri sendiri maupun orang lain.
Untuk mendifenisikan cinta itu sendiri tergantung dari suatu subjek dalam memahami cinta tersebut. Sejauh mana mereka memandang cinta ataupun bagaimana cinta yang mereka rasakan. Ada beberapa anggapan yang mengatakan bahwa cinta itu tidak dapat di buktikan dengan rasionalisasi logika tumpul ketika berhadapan dengan cinta, tetapi perkataan itu terbantahkan dalam perkataan Jhon Nash ahli matematika.
Menurutku cinta itu hanya satu baik subjek maupun objeknya ialah cinta kepada sang pemberi cinta. Kita lahir dikarenakan cinta, kita bergerak dikarenakan cinta, kita hidup karena ada cinta, matipun itu karena adanya rasa cinta. Keterpisahan maupun kehancuran bukan merupakan suatu pertentangan dari kesempurnaan tetapi suatu relasi untuk menuju suatu kesempurnaan.
Dalam memahami cinta ada 3 modelnya:
Pertama, cinta ibadah.
Yaitu mencintai Allah dan apa-apa yang dicintai-Nya,
Kedua, cinta syirik.
berfirman:Yaitu mencintai Allah dan juga selain-Nya. Allah
Ketiga, cinta maksiat.
Yaitu cinta yang akan menyebabkan seseorang melaksanakan apa yang diharamkan Allah dan meninggalkan apa-apa yang diperintahkan-Nya.
Di bagaian mankah anda?........................



spesial for Sylva untuk hari Bumi 22 april 2011

Hari Bumi………………..
Bumi tengah mengalami yang namanya peroses penuaan. Seperti juga manusia mengalami yang namanya proses penuaan karena bumi dan manusia secara kebaradaan sama-sama ada, dan menempati eksistensi yakni ruang dan waktu. Tak dapat dihindari proses dalam menncapai suatu kesempurnaan.
Bumi….yah…bumi, manusia begitu menganggungkan benda ini. Tempat dimana makhluk hidup baik fisik maupun non fisik berada, tempat dimana proses perkembangbiakan dilakukan, tempat dimana siklus ekologi terlaksana, tempat dimana manusia sebagai subjek dan objeknya adalah alam dalam paham antorposentris. Yah…beginilah tingkahlaku hidup umat manusia dalam memandang bumi itu sendiri, walaupun tak bisa kita napikah masih ada konsep dalam memandang bumi sebagai hal yang natural dalam hal ini paham narturalisme memandang bumi itu sendiri.
Ada yang perlu kita ketahui dan diperhatikan saat ini lingkungan fisik disekitar kita telah berubah dengan cepat, dan mungkin sebagian daripadanya tidak dapat diperbaiki lagi kerusakan yang sangat hebat. Penurunan kualitas lingkungan ini merupakan hasil dari empat faktor yang sedang hangat diperbincangkan yaitu pertumbuhan penduduk yang sangat pesat dan cepat, tingkat kesejahteraan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta cepatnya urbanisasi.
Hari bumi yang di peringati pada tanggal 22 april yang dimana, di perakarsai oleh seorang senator Amerika Serikat, Gaylord Nelson. Saat itu ia melakukan protes secara nasional terhadap kalangan
politik terkait permasalahan lingkungan. Dan itupulalah memeperkarsai KTT Bumi di tahun 1992 bertempat di rio dejeneiro.
Perhatian terhadap isu lingkungan bukan merupakan hal yang baru. Masalah hubungan ekologi dengan politik telah diperbincangkan sejak dulu. Seperti konsep determinasi lingkungan. Studi tentang hubungan antara politik dengan lingkungan ini dapat dibagi kedalam komponen-komponen sebagai tujuan-tujuan politik, hal yang berpengaruh, proses-proses dan akibat-akibatnya.
Permasalahan yang paling fundamental yang kita alami sekarang ialah Energi. Energy sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. beberapa alasan yang cukup mendasar, hingga permasalahan energi menjadi perhatian luas seluruh dunia, tak menutup Indonesia pertama, energi, dalam berbagai macam bentuknya, minyak, gas, batu bara, listrik, semuanya adalah unsur primer dalam menggerakkan kehidupan manusia modern baik secara produktif maupun konsumtif. Kedua, krisis energi yang sekarang melanda Indonesia akhir-akhir ini secara vulgar telah mengancam kehidupan ekonomi masyarakt luas yang secara praktis mengganggu produktivitas serta aktivitas harian yang menyandarkan diri kepada energi sebagai poros dasarnya. Ketiga, bentuk-bentuk energi seperti BBM,gas dan listrik, memegang fungsi ganda sebagai input antara sekaligus permintaan akhir, yang mengandung pengertian, memiliki implikasi langsung kepada sektor industri sekaligus masyarakat luas. Industri, baik skala kecil, menengah maupun besar akan memasukkan permintaan terhadap sumber-sumber energi sebagai bagian dari variabel biaya tetap, yang akan selalu digunakan, karena tanpanya, maka proses produksi bisa terhambat, atau malah sama sekali tidak berjalan. Masyarakat luas, sebaliknya meski tidak secara absolut tergantung pada sumber-sumber energi tersebut, mau tidak mau harus menggunakan sumber energi untuk menjalankan akitivitas produktifnya (seperti pergi bekerja, sekolah, kuliah, dsb.), juga untuk memenuhi kebutuhan konsumtif.
Kebutuhan energi dunia terus mengalami peningkatan. Menurut proyeksi Badan Energi Dunia (International Energy Agency-IEA), hingga tahun 2030 permintaan energi dunia meningkat sebesar 45% atau rata-rata mengalami peningkatan sebesar 1,6% per tahun. Sebagaian besar atau sekitar 80% kebutuhan energi dunia tersebut dipasok dari bahan bakar fosil.

Berdasarkan proyeksi IEA selama periode 2006-2030, permintaan energi dunia sebagian besar berasal dari negara non OECD yakni sebesar 87 %. Pertumbuhan permintaan energi China diproyeksikan paling besar diantara kawasan lain. India, belakangan ini juga memperlihatkan pertumbuhan permintaan energi cukup besar satu tingkat dibawah China.

Kendati demikian, berdasarkan analisi IEA trend pemakaian energi dunia masih dibayang-bayangi beragam masalah terkait dengan aspek sosial, lingkungan dan ekonomi. Keamanan cadangan dan impor minyak dan gas semakin sangat bergantung kepada OPEC. Pada sisi lain peningkatan pemakaian bahan bakar fosil memicu perubahan iklim. Untuk itulah IEA menganjurkan pemakaian energi bersih dan efisien guna menekan emisi gas karbon.
Tak bisa di pungkiri bahwa keadaan bumi yang tiap hari, bulan, tahun, maupun abad mengalami masa kritis itu dikarenakan ulah manusia sendiri dalam memandang bumi tersebut. Dimana dari masa revolusi industri dan pemenuhan kebutuhan manusia semakin membeludak.
Ada yang perlu kita ketahui dan diperhatikan saat ini lingkungan fisik disekitar kita telah berubah dengan cepat, dan mungkin sebagian daripadanya tidak dapat diperbaiki lagi kerusakan yang sangat hebat. Penurunan kualitas lingkungan ini merupakan hasil dari empat faktor yang sedang hangat diperbincangkan yaitu pertumbuhan penduduk yang sangat pesat dan cepat, tingkat kesejahteraan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta cepatnya urbanisas
kita melihat ketergantungan yang berlebihan dari masyarakat dunia mengenai kebutuhan energi. Hal ini diperparah dengan kenyataan bahwa mayoritas sumber daya alam yang digunakan untuk memperoleh energi adalah sumber daya alam tak terbarukan seperti minyak bumi, batubara, dan lain-lain. Ketika kebutuhan energi dunia meningkat sebanding dengan peningkatan jumlah populasi warga dunia, justru sumber daya alam yang banyak digunakan, seperti yang disebutkan di atas, persediaannya semakin sedikit dan dalam jangka waktu tertentu akan habis atau tidak terberdayakan. Penggunaan sumber daya alam tak terbarukan juga membawa dampak negatif yang pengaruhnya tidak bersahabat dengan lingkungan, seperti emisi gas karbon dioksida yang "melimpah" di atmosfer sehingga menghasilkan efek rumah kaca. Masyarakat dunia seharusnya sadar mengenai hal ini dan memulai tindakan nyata untuk mengurangi penggunaan sumber daya alam tak terbarukan untuk memenuhi kebutuhan energi dunia.
Kelangkaan energy yang terjadi di sebahagian Nusantara kian hari kian parah, padahal kita ketahui bahwasanya Indonesi sebagai Negara penghasil energy. Tapi mengapa kita yang mengalami kelangkaan energy ?. seharusnya yang mengalami kelangkaan energy Negara-negara industrial dimana mereka memuntahkan begitu banyak energy yang menciptakan tatanan siklus yang tidak stabil.



viva Sylva
salam rimba!!!!!!!!!!

Minggu, 17 April 2011

Manusia aneh yang diciptakan Tuhan……..

Orang-oraNG inilah yang selalu menghiasi keceriaan hidupku di kota daeng……selalu hal-hal negatife terlintas di otak orang ini. wajahnya saja negatip apa lagi perilakunya nauzubillahminzalik. Racun sudah menghiasi kehidupan kita, karna hidup hanya sekali lakukan lah hal yang negatip. HAHAHAHAHAHA…………… (kata mereka orang-orang aneh).
Masa sulit di kota daeng selalu kita lewati bersama, mulai dari ibu kost yang over protectif, sampai dengan kasus penodongan temanku, yah….masimawko nakal. Xixixixixixixixxixixix bos!!!!!!!!!!!!!
Begitulah kehidupanku di mulai dari semester 1-2. Tetapi masa tersebut lantas hilang dikarenakan waktu yang memisahkan kita tetapi sampai sekarang masi tetap berhubung walau tak serumah lagi…….(biasa pengaruh ibu ajinya rakhmat) xixixixixixixixxixi sory brow!!!!!!!!!!!!!.
Kembali kita membahas orang-orang aneh ini……ical seoarng kritikus ulung walau ipknya 1,00 tetapi saya tetap akui dia itu hebat kalo soal computer mulai dari hack jaringan hotspot ibu ajihnya sampai hack FB cewe ini orang jagonya…….xixixixixixixixixi…biasa rambutnya ajah kaya kabel USB. Otomatis otaknya seperti mather board. Xixixixixi sory grinyol. Akh rakhmat seorang maskulin bweh…kalo masalah style bweeehhhh….jagonya bos…penampilan kasikan dia dia nomor satunya. Dia sangat dewasa walau perilakunya sehari-hari kaya anak kelas 5 sd xixixixixixixixixixix. JLo (bukan Jenifer Lopes yah) tapi jesy rudi lollong hahahahahaha…orang murtad yang selalu jadi bahan hinaan kalo sementara fly-nya anak-anak Adira apartement xixixixixixixixix……….tapi kalo soal wanita bweh….jangan salah bos…teman serumah azzah di makan apa lagi orang di luar rumah…..itulah kelebihannya walau dia pernah patah hati akibat wanita, sama kaya saya………..!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!.xixixixixixixixixix.


Fadly kaka kandung dari ichal orang ini kehidupannya sama kaya Reza Harfian di kepalanya hanya racun,racun, dan racun kalo manusia ini adah di adira sudah,…malam panjang pesta sampai pagi walau kuliahku pagi tetap dipaksa juga……….tapi dia punya kelebihan bos,….jangan salah…kalo soal otak-atik motor kasikan dia…..kan mekanik motor…xixixixixixixixixixixixixixi


Gefur anag ternate…yang bebicarfa kelebihan E……kasihan waktu kecil dia itu kekuranga vitamin E (mungkin) xixixixixixixixixi. Tapi kalo diskusi kasikan dia mulai dari masalah social sampai masalah islam insyaAllah di murtad ekh…salah di jawab…xixixixixixixixiixix

Nas…tidak minum tidak merokok tapi satu kekurangnnya……………ini dia manusia yang mebuat rugi kaum hawa xixixixixixixix sory sodara…….orangnya baik walau dia umurnya tua tapi perilakunya kaya anag-anag…xixixixixixixix…………………
Bambang alias Beng…..orang Jakarta tapi ngak taw mimpi apa dia bisa ke Makassar xixixixixixixixix…..orang ini sosialis abis…….maunya senang-senang terus…….walau uang hanya hany gope kata dia yang penting hepi….xxixixixixixix dasar orang aneh,…….
Andri seorang…maskulin abis,……di kepalanya hanya wanita,….tapi…bweh….mantanya bos luar biasa di atas standar semua,………..dia ini beda-beda tipis sama sinas itu…xixixixixixixixixi.

Gatot dan eko sekampung dengan pasha ungu lho,………si gatot orang musis abis,…..gitaris handal,….tampilan musisinya selalu diabawa-bawa….xixixixixixix…si eko orangnya gamers sejati dari pagi-samapai pagi dia tetap main game ngak taw IPKnya ini anag berapa….xixixixixixixixi.

Topan alias Fan haku orang melancolish…….kalo minum cepat muntah….ini orang pekerjaanya cuman nonton dan nangisin ceweknya kasihan….xixixixixixixixix dari dulu sampai sekarang kerjanya cumin putus-nyambung, putus nyambung…xixixixixixixkaya lagunya BBB brow!!!!!!!!!!!! …tapi saya salut sama dia dia tetap pertahankan cintaanya mulai dari SMP sampai kuliah bweh….mantap betul nih anag…orang kaalimantan…tapi tidak maw di jadiin mantan sama si enil (pacarnya red) xixixixixixixi dia ini sayang berat sama si enil…sampai bekas luka di tangannya azzah itu bekas luka cinta yang terdalam di buktikannya mantap brow tetap pertahankan youw cintamu sampai ke pelaminan….xixixixixixixix…….









Ini dia….mama…dan bapaknya Anag ADIRA apartement xiixixixixixixix….ku doain moga langgeng sampai pelaminan Amiiiiiiiiiiiiinnnnnnnnn………



Weitzzzzzzzzzzzz……..lupa ini dia para aktivis-aktivis muda adira bibit dari hasil pengkaderan senior mereka, xixixixixixixixix…….selesai pesta langsung kita domonstaran akibat kenaikan harga kost….xixixixixixixixixixixix………..inilah yang membokar mafia pajak…dan kasus gayus tambunan akibat penyelewengan harga kost.!!!!!!!!!!!!!!!!xixixixixixixixixixixix
Soe Hok Gie adalah Orang keturunan China yang lahir pada 17 Desember 1942. Seorang putra dari pasangan Soe Lie Pit —seorang novelis— dengan Nio Hoe An. Soe Hok Gie adalah anak keempat dari lima bersaudara keluarga Soe Lie Piet alias Salam Sutrawan, Soe Hok Gie merupakan adik dari Soe Hok Djie yang juga dikenal dengan nama Arief Budiman. Sejak masih sekolah, Soe Hok Gie dan Soe Hok Djin sudah sering mengunjungi perpustakaan umum dan beberapa taman bacaan di pinggir-pinggir jalan di Jakarta.



Sejak masih sekolah, Soe Hok Gie dan Soe Hok Djin sudah sering mengunjungi perpustakaan umum dan beberapa taman bacaan di pinggir-pinggir jalan di Jakarta. Menurut seseorang peneliti, sejak masih Sekolah Dasar (SD), Soe Hok Gie bahkan sudah membaca karya-karya sastra yang serius, seperti karya Pramoedya Ananta Toer. Mungkin karena Ayahnya juga seorang penulis, sehingga tak heran jika dia begitu dekat dengan sastra.

Sesudah lulus SD, kakak beradik itu memilih sekolah yang berbeda, Hok Djin (Arief Budiman) memilih masuk Kanisius, sementara Soe Hok Gie memilih sekolah di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Strada di daerah Gambir. Konon, ketika duduk di bangku ini, ia mendapatkan salinan kumpulan cerpen Pramoedya: “Cerita dari Blora” —bukankah cerpen Pram termasuk langka pada saat itu?

Pada waktu kelas dua di sekolah menangah ini, prestasi Soe Hok Gie buruk. Bahkan ia diharuskan untuk mengulang. Tapi apa reaksi Soe Hok Gie? Ia tidak mau mengulang, ia merasa diperlakukan tidak adil. Akhirnya, ia lebih memilih pindah sekolah dari pada harus duduk lebih lama di bangku sekolah. Sebuah sekolah Kristen Protestan mengizinkan ia masuk ke kelas tiga, tanpa mengulang.

Selepas dari SMP, ia berhasil masuk ke Sekolah Menengan Atas (SMA) Kanisius jurusan sastra. Sedang kakaknya, Hok Djin, juga melanjutkan di sekolah yang sama, tetapi lain jurusan, yakni ilmu alam.

Selama di SMA inilah minat Soe Hok Gie pada sastra makin mendalam, dan sekaligus dia mulai tertarik pada ilmu sejarah. Selain itu, kesadaran berpolitiknya mulai bangkit. Dari sinilah, awal pencatatan perjalanannya yang menarik itu; tulisan yang tajam dan penuh kritik.

Ada hal baik yang diukurnya selama menempuh pendidikan di SMA, Soe Hok Gie dan sang kakak berhasil lulus dengan nilai tinggi. Kemuidan kakak beradik ini melanjutkan ke Universitas Indonesia. Soe Hok Gie memilih ke fakultas sastra jurusan sejarah , sedangkan Hok Djin masuk ke fakultas psikologi.

Di masa kuliah inilah Gie menjadi aktivis kemahasiswaan. Banyak yang meyakini gerakan Gie berpengaruh besar terhadap tumbangnya Soekarno dan termasuk orang pertama yang mengritik tajam rejim Orde Baru.

Gie sangat kecewa dengan sikap teman-teman seangkatannya yang di era demonstrasi tahun 66 mengritik dan mengutuk para pejabat pemerintah kemudian selepas mereka lulus berpihak ke sana dan lupa dengan visi dan misi perjuangan angkatan 66. Gie memang bersikap oposisif dan sulit untuk diajak kompromi dengan oposisinya.

Selain itu juga Gie ikut mendirikan Mapala UI. Salah satu kegiatan pentingnya adalah naik gunung. Pada saat memimpin pendakian gunung Slamet 3.442m, ia mengutip Walt Whitman dalam catatan hariannya, “Now I see the secret of the making of the best person. It is to grow in the open air and to eat and sleep with the earth”.


Pemikiran dan sepak terjangnya tercatat dalam catatan hariannya. Pikiran-pikirannya tentang kemanusiaan, tentang hidup, cinta dan juga kematian. Tahun 1968 Gie sempat berkunjung ke Amerika dan Australia, dan piringan hitam favoritnya Joan Baez disita di bandara Sydney karena dianggap anti-war dan komunis. Tahun 1969 Gie lulus dan meneruskan menjadi dosen di almamaternya.

Bersama Mapala UI Gie berencana menaklukkan Gunung Semeru yang tingginya 3.676m. Sewaktu Mapala mencari pendanaan, banyak yang bertanya kenapa naik gunung dan Gie berkata kepada teman-temannya:

“Kami jelaskan apa sebenarnya tujuan kami. Kami katakan bahwa kami adalah manusia-manusia yang tidak percaya pada slogan. Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal objeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itulah kami naik gunung.”

8 Desember sebelum Gie berangkat sempat menuliskan catatannya: “Saya tak tahu apa yang terjadi dengan diri saya. Setelah saya mendengar kematian Kian Fong dari Arief hari Minggu yang lalu. Saya juga punya perasaan untuk selalu ingat pada kematian. Saya ingin mengobrol-ngobrol pamit sebelum ke semeru. Dengan Maria, Rina dan juga ingin membuat acara yang intim dengan Sunarti. Saya kira ini adalah pengaruh atas kematian Kian Fong yang begitu aneh dan begitu cepat.” Hok Gie meninggal di gunung Semeru tahun 1969 tepat sehari sebelum ulang tahunnya yang ke-27 akibat menghirup asap beracun di gunung tersebut. Dia meninggal bersama rekannya, Idhan Dhanvantari Lubis. Selanjutnya catatan selama ke Gunung Semeru lenyap bersamaan dengan meninggalnya Gie di puncak gunung tersebut.

Makam soe Hok Gie
24 Desember 1969 Gie dimakamkan di pemakaman Menteng Pulo, namun dua hari kemudian dipindahkan ke Pekuburan Kober, Tanah Abang. Tahun 1975 Ali Sadikin membongkar Pekuburan Kober sehingga harus dipindahkan lagi, namun keluarganya menolak dan teman-temannya sempat ingat bahwa jika dia meninggal sebaiknya mayatnya dibakar dan abunya disebarkan di gunung. Dengan pertimbangan tersebut akhirnya tulang belulang Gie dikremasi dan abunya disebar di puncak Gunung Pangrango.

Beberapa quote yang diambil dari catatan hariannya Gie:

“Seorang filsuf Yunani pernah menulis … nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagialah mereka yang mati muda.”

“Kehidupan sekarang benar-benar membosankan saya. Saya merasa seperti monyet tua yang dikurung di kebun binatang dan tidak punya kerja lagi. Saya ingin merasakan kehidupan kasar dan keras … diusap oleh angin dingin seperti pisau, atau berjalan memotong hutan dan mandi di sungai kecil … orang-orang seperti kita ini tidak pantas mati di tempat tidur.”

“Yang paling berharga dan hakiki dalam kehidupan adalah dapat mencintai, dapat iba hati, dapat merasai kedukaan…”

Selain Catatan Seorang Demonstran, buku lain yang ditulis Soe Hok Gie adalah Zaman Peralihan, Di Bawah Lentera Merah (yang ini saya belum punya) dan Orang-Orang di Persimpangan Kiri Jalan serta riset ilmiah DR. John Maxwell Soe Hok Gie: Pergulatan Intelektual Muda Melawan Tirani.

Tahun depan Mira Lesmana dan Riri Reza bersama Miles Production akan meluncurkan film berjudul “Gie” yang akan diperankan oleh Nicholas Saputra, Sita Nursanti, Wulan Guritno, Lukman Sardi dan Thomas Nawilis. Saat ini sudah memasuki tahap pasca produksi.

Catatan Seorang Demonstran

John Maxwell berkomentar, “Gie hanya seorang mahasiswa dengan latar belakang yang tidak terlalu hebat. Tapi dia punya kemauan melibatkan diri dalam pergerakan. Dia selalu ingin tahu apa yang terjadi dengan bangsanya. Walaupun meninggal dalam usia muda, dia meninggalkan banyak tulisan. Di antaranya berupa catatan harian dan artikel yang dipublikasikan di koran-koran nasional” ujarnya. “Saya diwawancarai Mira Lesmana (produser Gie) dan Riri Reza (sutradara). Dia datang setelah membaca buku saya. Saya berharap film itu akan sukses. Sebab, jika itu terjadi, orang akan lebih mengenal Soe Hok Gie” tuturnya.

Kata Kata Soe Hok Gie
  • Pertanyaan pertama yang harus kita jawab adalah: Who am I? Saya telah menjawab bahwa saya adalah seorang intelektual yang tidak mengejar kuasa tapi seorang yang ingin mencanangkan kebenaran. Dan saya bersedia menghadapi ketidak-populeran, karena ada suatu yang lebih besar: kebenaran.
  • Bagiku sendiri politik adalah barang yang paling kotor. Lumpur-lumpur yang kotor. Tapi suatu saat di mana kita tidak dapat menghindari diri lagi, maka terjunlah.
  • Guru yang tak tahan kritik boleh masuk keranjang sampah. Guru bukan Dewa dan selalu benar, dan murid bukan kerbau.
  • Nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagialah mereka yang mati muda.
  • Saya memutuskan bahwa saya akan bertahan dengan prinsip-prinsip saya. Lebih baik diasingkan daripada menyerah terhadap kemunafikan.
  • Mimpi saya yang terbesar, yang ingin saya laksanakan adalah, agar mahasiswa Indonesia berkembang menjadi "manusia-manusia yang biasa". Menjadi pemuda-pemuda dan pemudi-pemudi yang bertingkah laku sebagai seorang manusia yang normal, sebagai seorang manusia yang tidak mengingkari eksistensi hidupnya sebagai seorang mahasiswa, sebagai seorang pemuda dan sebagai seorang manusia.
  • Saya ingin melihat mahasiswa-mahasiswa, jika sekiranya ia mengambil keputusan yang mempunyai arti politis, walau bagaimana kecilnya, selalu didasarkan atas prinsip-prinsip yang dewasa. Mereka yang berani menyatakan benar sebagai kebenaran, dan salah sebagai kesalahan. Dan tidak menerapkan kebenaran atas dasar agama, ormas, atau golongan apapun.
  • Masih terlalu banyak mahasiswa yang bermental sok kuasa. Merintih kalau ditekan, tetapi menindas kalau berkuasa. Mementingkan golongan, ormas, teman seideologi dan lain-lain. Setiap tahun datang adik-adik saya dari sekolah menengah. Mereka akan jadi korban-korban baru untuk ditipu oleh tokoh-tokoh mahasiswa semacam tadi.
  • Sejarah dunia adalah sejarah pemerasan. Apakah tanpa pemerasan sejarah tidak ada? Apakah tanpa kesedihan, tanpa pengkhianatan, sejarah tidak akan lahir?
  • Bagiku perjuangan harus tetap ada. Usaha penghapusan terhadap kedegilan, terhadap pengkhianatan, terhadap segala-gala yang non humanis…
  • Kita seolah-olah merayakan demokrasi, tetapi memotong lidah orang-orang yang berani menyatakan pendapat mereka yang merugikan pemerintah.
  • Bagi saya KEBENARAN biarpun bagaimana sakitnya lebih baik daripada kemunafikan. Dan kita tak usah merasa malu dengan kekurangan-kekurangan kita.
  • Potonglah kaki tangan seseorang lalu masukkan di tempat 2 x 3 meter dan berilah kebebasan padanya. Inilah kemerdekaan pers di Indonesia.
  • To be a human is to be destroyed.
  • Saya tak mau jadi pohon bambu, saya mau jadi pohon oak yang berani menentang angin.
  • Saya putuskan bahwa saya akan demonstrasi. Karena mendiamkan kesalahan adalah kejahatan.
  • I’m not an idealist anymore, I’m a bitter realist.
  • Saya kira saya tak bisa lagi menangis karena sedih. Hanya kemarahan yang membuat saya keluar air mata.
  • Bagiku ada sesuatu yang paling berharga dan hakiki dalam kehidupan: dapat mencintai, dapat iba hati, dapat merasai kedukaan.
  • Saya tak tahu mengapa, Saya merasa agak melankolik malam ini. Saya melihat lampu-lampu kerucut dan arus lalu lintas jakarta dengan warna-warna baru. Seolah-olah semuanya diterjemahkan dalam satu kombinasi wajah kemanusiaan. Semuanya terasa mesra tapi kosong. Seolah-olah saya merasa diri saya yang lepas dan bayangan-bayangan yang ada menjadi puitis sekali di jalan-jalan. Perasaan sayang yang amat kuat menguasai saya. Saya ingin memberikan sesuatu rasa cinta pada manusia, pada anjing-anjing di jalanan, pada semua-muanya.
  • Tak ada lagi rasa benci pada siapapun. Agama apapun, ras apapun dan bangsa apapun. Dan melupakan perang dan kebencian. Dan hanya sibuk dengan pembangunan dunia yang lebih baik.