why you stay?

Pengetahuan bukan berfungsi untuk mencapai tujuan dalam mencari reseki tetapi pengetahuan merupakan alat untuk pengenalan jati diri yang seutuhnya. Teringat dengan kata plato dimana dia mengatakan kenali lah dirimu maka engkau akan mengenal penciptamu. Dan hal tersebut terlukiskan dalam suatu kitab yang dianut oleh agama tertentu. Hal itulah yang kebanyakan manusia kurang mengetahui esensi dari pengetahuan membuang waktunya hanya untuk mencari suatu manifestasi agar dapat dipakai untuk bertahan hidup Inilah yang rancu menurutku. Apakah memang kita terlahir untuk bekerja seperti apa yang dikatakan Marx bahwa esensi dari manusia itu ialah pertarung antara pekerja dan pemilik usaha kerja yang harus disamaratakan dalam pembagian hasil. Belum lagi efek dari pemikiran keliru Darwinisme yang mengatakan bahwa manusia berasal dari kera yang masih di anut dalam kurikulum pendidikan saat ini.
Belum lagi para orang-orang yang menganggap dirinya sebagai orang suci dimana mereka mengatakan bahwa hidup hanyalah suatu perhentian semata untuk mengumpulkan suatu hal yang istimewa agar dapat dinikmati di tempat dimana segala kesenanangan ada. Inilah pemahaman yang terlampau eknomistik dan inividualistik yang hanya mementingkan suatu laba/keuntungan semata. Segala sesuatu hanya ingin berlandaskan atas keuntungan bergerak karena ingin mendapatkan keuntungan sampai-sampai orang yang melarat disekitarnya tak dihiraukan. Dengarlah duhai sahabat hidup tak harus menuntut segala keglamoran dan berada pada era romatisme belaka. Jika kalian mengetahui apa sebenarnya esensi dari ini semua niscaya engkau akan menyadarinya maka dari itu sadarilah dirimu siapakan engkau sebenarnya dan apakah tujuan mu berada di dunia ini. Apakah kalian dituntunut hidup untuk bekerja, mencari harta melimpah hanya untuk diakui oleh khlayak banyak. Ataukah usaha mu itu hanya untuk menyenangkan nafsu jasmani mu semata. Jikalau demikian tak heran mengapa frud mengatakan bahwa hakekat manusia itu di dorong oleh hasrat alam bawah sadarnya agar mereka bebas mengekspresikan tingkah lakunya, dan buanglah semua etika yang engkau pergunakan karena hidup hanya saat ini maka nikmatilah seperti yang dikatakan oleh kaum hedonisme. Coba tengok keatas kepalamu dimalam hari ada berbagai banyak bintang menyinarimu. Apakah hal itu merupakan suatu kewajaran dan coba tengok didalam dirimu perhatikan disaat engkau merasakan galau aka nada jati diri-jati diri yang akan bertentangan dalam dirimu, apakah dirimu itu satu atau lebih dari satu.
Pahamilah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar