Kamis, 21 April 2011

YANG BURENG YANG UTAMA........

Dunia kampus adalah dunia intelektual. Dimana suatu pola pikir mahasiswa di bentuk, identitas mahasiswa itu berbeda-beda, ada berbagai macam tipikal mahasiswa:
Mahasiswa Hedonis
Mahasiswa ini wataknya sangat flamboyan, lebih mementingkan style disbanding pikiran. Lebih bersifat your welcome jika kamu seirama. Asyik…………..
Mahasiswa organisatoris
Typical mahasiswa ini lebih mementingkan organisasi disbanding kuliah, lebih mengangap dosen adalah seorang monster dibanding dewa keilmuwan. Sangat kental cocoliginya dibandingkan realistisanya. Retorika lebih di utamakan. Tetapi orang ini sangat welcome kepada sesama manusia. Dia lebih benar dibandingkan dosan. Tetapi sebagian xixixixixixixixixix.
Mahasiswa apatis
Orang ini sangat acuh terhadap mata kuliah dan dosen tipikal seperti ini umumnya membentuk kelompok-kelompok boy band…xixixixix atau grilz,,..band,….zizizizi sory yo ngak maksud………….
Mahasiswa Bureng…..
Yang ini isu sentral xixixixixix…………..yah watak mahasiswa ini lebih mementingkan kuliah dari pada yang lainnya ingin mendapat cepat gelar sarjananya dibandingkan ilmunya hehehehe…..(ops…sebahagian juga xuixixixixixix).
Yah itulah mahasiswa dalam lingkunganya……Yang ingin kita bahas disini mengenai masalah mahasiswa tipikal ke-3. Yah mahasiswa bureng…..katanya mahasiswa ini sangat individualis dan cendrung lebih pragmatis dalam menilai sesuatu. Betulka demikian?.
Sebenarnya ketika kita ingin menelisik kata bureng kita harus melihat historikalnya sejak kapan kata ini ada……?terus siapa penemunya? Bagaimana parameternya ketika seseorang dikatakan bureng?.....ekh….ekh…lho…kok kaya gini sich….kok kaya tulisan ilmiah…xixixixixixixix
Ok lanjut kembali kepada bahan makanan. Etss maksudnya pokok permasalahan…….jadi orang bureng dikatakan bureng ketika dia hanya mengerjakan suatu tugas kuliah, tanpa memperhatikan orang disekitarnya (inipun pendapat dari orang yah…bukan subjektifitas penilaian lho xixixixix). Yah begitulah dikatakan orang bureng (Buru rengking).
Menarik untuk disimak ketika masuk dunia kampus dan menjadi seorang mahasiswa ada sesuatu yang di embanya yakni tri darma perguruan tinggi, salah satu bunyinya “pengabdian terhadap msyarakat”. Yah tugas dari mahasiswa itu ialah pengabdian terhadap masyarakat. Katanya sich…eeeee..
Permasalahanya kemudian apakah seorang mahasiswa tidak mengamalkan tri darma perguruan tinggi masih layak dia mengenakan kata mahasiswa tersebut?. Itu tergantung dari presepsi teman-teman pembaca ya…..
Apakah orang organisatoris itu selalu mengabdikan diri kepada masyarakat? Ataukah orang hedos yang mengabdikan dirinya. Atau bagaimanakah atau sudah hi azza pembahasan nya….? Xixixixixix
Yah….lanjut pertanyaan kemudian sejauh manakah yang dikatakan pengabdian kepada masyarakat ini? Apakah ketika turun kejalan itulah yang dinamakan pengabdian kepada masyarakat? Ataukah dia yang bureng menghasilkan suatu teknologi dalam membantu msyarakat itu lah yang disebut pengabdian kepada msyarakat? Atau mungkin dia yang memberikan style kepada masyarakat sebagai pamor life dia yang mengabdikan kepada msyarakat?...hehehehehe……eits jangan bertengkar ya ngak maksud untuk memberikan pertanyaan trus di debat untuk mengetahui sajauh mana anda mantap retorika xixixixixix…………sory…..
Ok next….untuk memberikan predikat atau identitas kepada seseorang kitah arus melihat dulu bagaimana keseharian mereka? Jangan terlalu cepat menilai sesuatu nanti menjadi intelektual kuldesex….ekh salah schak…..(kesalahan berfikir)….xixixixixixi………….
Kebanyajakan mereka yang bureng itu dikarenakan faktor orang tua yang mendesak. Dan ada juga faktor birokrat yang memberikan tenggang waktu untuk menyelesaikan kuliah secepatnya (mungkin agar tidak menumpuk mahasiswa di kampus kali xixixixixix).
Yah…begitulah pendapat sebahagian teman-teman yang saya observasi secara langsung xixixixix….biasa orang ilmiah,….xixixi diklaim diri…xixixixi…..yah…mungkin dikarenakan hal tersebut sehingga mereka ingin cepat selesai. Mereka lebih mengutamakan yang namanya kuliah…
Hal yang fundamental bagi mahasiswa dan itu wajar azza..
Tetapi menurutku sih…orang bureng itu wajar-wajar saja selama mereka tidak menggangu kita fine azza…..malah lebih bagus kalo kita mepererat tali silaturahmi bagi mereka agar ketika ada sesuatu hal yang mendesak conthnya:
Ketika ada ujian……..mungkin mereka bisa membantu kan asyiikkk….eeeeeeeeee………….
Jadi bureng itu menurutku cuman kata penamaan saja bagi mereka yang iri kepada orang yang lebih dibanding dirinya, karena tipikal pemuda kata bang rhoma itu tidak mau dikalah…xixixixix…,,,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar