Kamis, 10 Mei 2012

Sejarah GOSIP dalam kalangan masyarakat


Informasi dari suatu komunikasi yang engkau dapatkan terkadang tak seutuhnya benar. Cara pandang masyarakat yang terlalu percaya dengan perkataan dari pada  tindakan sangat berpengaruh pada corak tindakan. Hal tersebut mengindikasikan suatu letak permasalahan yang hanya dilihat pada takaran informasi-informasi yang beredar. 

Pola pendidikan saat ini yang hanya berkutat pada teori semata tanpa suatu pengaplikasian mengidikasikan suatu informasi yang masih ngambang di depan para peserta didik. Dan menciptakan hayalan bagi mereka yang mencoba untuk mefokuskannya. Hal tersebut merupakan indikasi dari lahirnya suatu gossip atau isu dikalangan masyarakat. Tak heran watak mereka yang mencoba mepostulatkan sesuatu tanpa ada pembuktian secara menyeluruh menghasilkan suatu kecurigaan semata.

Pendidikan yang mencoba menguniversalkan serta menggeneralisasikan suatu permasalahan agar dapat menyatukan ataupun mengkonstruk masyarakat agar dapat dipandang satu kesatuan. Padahal kita ini berbeda baik dari segi biologis, maupun ekologis. Orang barat beda dengan orang timur. Suhunya saja berbeda…..yachhh maw coba disamakan (kacauuuuuuuuuuu……………………).

itulah suatu gossip ataupun issue yang hanya berkutat pada teori tanpa ada pembuktian untuk menghasilkan suatu pembenaran yang bersifat universal. ibarat melihat suatu gajah dalam kegelapan beberapa yang memegang ekor, paha, pundak dan belalainya dan saling serang dalam memperatahankan argumennya. pola pendidikan saat ini seperti demikian adanya hanya mencoba melihat dengan memakai teori-teori terdahulu dan mencobanya di era ini kemudian di manifestasikan menjadi suatu bahan informasi untuk para peserta didik.

 

Rabu, 09 Mei 2012

PERILAKU PEKERJA

kamu kuliah dimana? jurusan apa?
hal yang mendasar dari seseorang untuk berkomunikasi dan memberikan suatu arahan. yach hidup dijaman modern serba mentereng dengan nama panjang gelar bibit, bebet, bobot dan something like that saat ini sungguh menyedihkan. coba pikir untuk bekerja disuatu instansi pemerintahan harus memakai suatu gelar sarjana, seseorang dikatakan pintar ketika memiliki embel-embel nama belakang depan tengah, samping, kiri, kanan, atas, bawah segala. kasihan....kasihan...kasihan..

mana biayaya kuliah saat ini mahal, belum lagi sistem sertifikasi dan legalitas intitusi perguruan tinggi. pucing caya memmikirkannya. belum lagi pemahaman bahasa inggris harus maksimal dengan legalitas T.O.F.L. padahal, jika kita berfikir menggelitik bahasa daerah atau bahasa Indonesia azzzah masih sembrawutan kok maunya belajar bahasa orang. yachhhhh tolonglah perbaiki dulu bahasa kita baru perjelas bahasa orang......gimana maw tersampaiin tuch informasi kalo bahasa kita azzah dilupainnnnnnn....