Selasa, 19 April 2011

relasi sahabat dengan cinta

Relasi Sahabat…………..dan Cinta

Sahabat adalah suatu usaha kolektif dimana mempunya suatu kepentingan dalam suatu keterikatan persahabatan. Hal tersebut tak dapat dipungkiri sebagai seorang manusia, karena hakekatnya manusia itu saling berhubungan satu samalain dalam hal ini hubungan sosial. Hubungan sosial disini ialah bukan suatu hubungan atau pola dimana keterikatan itu terjalin tetapi hubungan sosial disini ialah pola komunikasi yang intens karena tidak ada susuatu hal pun yang dapat mengikat hubungan tersebut kecuali rasa moral ataupun rasa emosional (cinta).
Persahabatan biasanya dilandasi oleh rasa yang dirasakan secara bersama, ada suatu pola hubungan yang membuat kita sama-sama mempunyai sifat yang sama identik. Ada pula suatu keterikatan yang berbeda tetapi suatu keistimewaan yang kita sukai dari seseorang yang berbeda tadi.
Dalam suatu persahabatan relasi yang biasa terbina ialah adanya suatu perasaan cinta. Perasaan ini ada dengan sendirinya karena adanya pola hubungan intens di lakukan. Karena cinta lahir dari persamaan maupun perbedaan untuk mencapai suatu wujud kesempurnaan.





Hidup tanpa cinta bagaikan sebatang pohon yang kokoh berdiri namun dahannya kering, tanpa dihiasi buah ataupun bunga.” Sejalan dengan pandangan mistik agama samawi, bagi Gibran persatuan Allah dan manusia tidak hanya terjadi dalam cinta yang meluap-luap dan berkobar-kobar kepada Allah dalam ekstase. Gibran lebih memandang pengalaman mistik dari aspek etika. Pengalaman mistik dalam pandangan Gibran tidak berarti melarikan diri dari tugas dan tanggungjawab hidup di dunia ini, dengan menyingkir untuk masuk dalam ekstase kebahagiaan untuk diri sendiri saja, membelakangi dunia serta melupakan segala penderitaan hidup diri sendiri maupun orang lain.
Untuk mendifenisikan cinta itu sendiri tergantung dari suatu subjek dalam memahami cinta tersebut. Sejauh mana mereka memandang cinta ataupun bagaimana cinta yang mereka rasakan. Ada beberapa anggapan yang mengatakan bahwa cinta itu tidak dapat di buktikan dengan rasionalisasi logika tumpul ketika berhadapan dengan cinta, tetapi perkataan itu terbantahkan dalam perkataan Jhon Nash ahli matematika.
Menurutku cinta itu hanya satu baik subjek maupun objeknya ialah cinta kepada sang pemberi cinta. Kita lahir dikarenakan cinta, kita bergerak dikarenakan cinta, kita hidup karena ada cinta, matipun itu karena adanya rasa cinta. Keterpisahan maupun kehancuran bukan merupakan suatu pertentangan dari kesempurnaan tetapi suatu relasi untuk menuju suatu kesempurnaan.
Dalam memahami cinta ada 3 modelnya:
Pertama, cinta ibadah.
Yaitu mencintai Allah dan apa-apa yang dicintai-Nya,
Kedua, cinta syirik.
berfirman:Yaitu mencintai Allah dan juga selain-Nya. Allah
Ketiga, cinta maksiat.
Yaitu cinta yang akan menyebabkan seseorang melaksanakan apa yang diharamkan Allah dan meninggalkan apa-apa yang diperintahkan-Nya.
Di bagaian mankah anda?........................



Tidak ada komentar:

Posting Komentar