Sabtu, 17 Agustus 2013

Indonesia Belum Merdeka

Kemerdekaan indonesia yang bertepatan dengan hari jum’at  tanggal 17 Agustus 1945 merupakan hari yang bersejarah. Hari tersebut ditandai dengan pembacaan naskah proklamasi oleh Bung karno dan Bung hatta di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta Pusat. Pembacaan naskah tersebut tidak serta merta dibacakan oleh rakyat indonesia akan tetapi, melawati berbagai pergolakan yang panjang.

Banyaknya darah yang diberikan oleh pahlawan-pahlawan Indonesia yang terdaftar sebagai pahlawan nasional ataupun yang tidak terdaftar sebagai pahlawan nasional hal itu membuat kita selaku hasil dari sejarah perjuangan tersebut tidak serta merta hanya merayakannya dengan hanya melakukan acara ceremonial belaka saja.

Saat ini bangsa indonesia yang katanya telah merdeka dari penjajahan yang diamini oleh pengakuan negara-negara dunia tengah mengalami yang namanya sindrom narsisme belaka. Kita melihat bahwa kemerdekaan ini hanya sebatas konten teks ataupun simbol-simbol belaka yang dimuat diatas kertas putih dan ditanda tangani oleh tinta hitam saja. 

Indonesia yang katanya surga dunia tempatnya berbagai macam tanaman dapat tumbuh di negeri yang katanya diberkahi ini begitu diagung-agungkan. Sampai-sampai Profesor Arysio Santos menganguk-anggukan kepala seraya mengatakan bahwa Indonesia merupakan benua Atlatis dalam penelitiannya selama 30 tahun.

Indonesia memang kaya dengan Sumber Daya Alam akan tetapi Sumber daya Alam yang melimpah tidak akan pernah bermanfaat  jika tidak dimulai dengan pemanfaatan Sumber daya Manusia melalui “pendidikan gratis”.kita melihat saat ini  masih banyak anak-anak bangsa yang nota bene sebagai penerus pengganti kaum tua dimasa mendatang tidak dapat melanjutkan pendidikan. Padahal kita ketahui bahwa mereka adalah penerus bangsa.

Pola pendidikan yang ada masih saja sektoral jawanisasi dimana pemfokusan mutu Sumber Daya Manusia hanya di fokuskan pada daerah Jawa dan sekitarnya terbukti dengan prasarana-prasaran yang lengkap di bandingkan dengan daerah-daerah Nusantara di luar jawa sana. Padahal kita ketahui “Indonesia bukan hanya Jawa saja”.

Model pendidikan sebagai serana “memerdekakan manusia menjadi manusia yang seutuhnya” hanya isapan jempol belaka. kita ketahui bahwa sistem pendidikan yang hanya menginstruksikan para siswa untuk menduplikat isi kepala guru tanpa ada kemerdekaan berfikir jelas ini hanyalah “merobotkan manusia menjadi robot yang seutuhnya”.


Dengan kemerdekaan Indonesia yang ke 68 sudah berumur tua ketika dibenturkan dengan umur manusia ini seharusnyalah kita merefleksikan diri membuka pikiran dan merevolusi sistem-sistem pertahanan kita dalam hal ini peningkatan “Sumber Daya Manusia” melalui mutu pendidikan yang lebih dari maksimal. 

Minggu, 17 Februari 2013

SEJARAH ILMU JIWA




Sebelum mengetahui lebih lanjut mengenai sejarah ilmu jiwa ada baiknya kita memulai dengan pengantar antara ilmu jiwa dan psikologi. Secara etimologi kata psikologi terbagi atas dua kata yakni psyche yang artinya jiwa dan logos artinya ilmu kata tersebut berasal dari bahasa yuniani.  Bisa di simpulkan antara ilmu jiwa   dan psikologi tidak ada perbedaan secara etimologi akan tetapi, wilayah yang berbeda dari kedua kata tersebut terdapat dalam motde penggunaan nya. Jika ilmu jiwa digunakaan tanpa melawati label positivistik dengan standarisasi ilmu modern maka psikologi sebaliknya melawati label ilmiah dan norma-norma modern.
Ilmu jiwa dapat dibedakan menurut sejarah yakni ilmu jiwa yang bertaraf filsafat dan ilmu jiwa pengetahuan otonom dan berdiri sendiri pada wala abad ke-19.
PLATO
Plato melihat bahwa manusia terbagi atas jiwa rohaniah dan jiwa badaniah.  Jiwa rohaniah tidak akan pernah mati sedangkan jiwa badaniah akan gugur.  jiwa rohaniah berpangkal pada rasio dan logika manusia dan merupakan bagian jiwa yang tertinggi.  Tugasnya menemukan kebenaran abadi yang terdapat pada objek dunia. .
Jiwa badaniah terbagi atas dua yakni jiwa kemauan dan jiwa nafsu perasaan. Kemauan meneruti rasio sedangkan nafsu perasaan melawan rasio. Maka, plato menyimpulkan konsep trikonomi yang disebut dengan jiwa manusia yang berkemampuan yakni kecerdasan yang terdapat di kepala, kemauan yang terdapat di dada, dan nafsu perasaan yang terdapat pada perut.
ARISTOTELES
 Aristoteles beranggapan bahwa terdapat tingkatan dalam jiwa makhluk hidup yakni:
·         Tumbuhan  mempunyai jiwa vegetatif seperti meperoleh dan mencerna makanan dan berkembang biak.
·         Binatang jiwa sensitif seperti bernafsu, berperasaan , dapat bergerak, dapat melakukan pengamatan
·         Jiwa manusia intelektif seperti berkecerdasan dan berkemauan
DESCARTES
Menurut descartes manusia memiliki dua macam zat yang berbeda yakni res cogitans zat yang dapat berpikir (tak terikat) dan res extensa mempunyai luas (terikat).  Descartes melepaskan antara gejala-gelaja kesadaran manusia dan gejala-gejala pemikiran manusia dengan jiwanya.
JHON LOCKE
Pengalaman merupakan sumber dari pembentukan manusia pada dasarnya dia meberikan konsep tentang sensasi dan refleksi. Ketika manusia melihat suatu objek didepannya melalui sensasinya maka dengan serta merta munculah refleksi atau kesadaran yang diberikan akan objek tersebut.
DAVID HUME
Menurut david hume selain sensai dan refleksi terdapat unsur-unsur pengalaman lainnya yakni impresi (rasa) dan idea (ingatan).
WILHEM WUNDT
Wilhem wundt melihat bahwa terdapat gejala-gejala psikis yang berkesadaran pada manusia kesimpulan tersebut telah diamatinya melalui laboratoriumnya.  Dia juga berpendapat bahwa terdapat asosiasi-asosiasi dimana tanggapan-tanggapan tersebut dapat menyeret tanggapan-tanggapan yang lainnya akan tetapi terjadinya asosiasi bukanlah inti dari pemikiran tersebut.
SIGMUND FREUD
Pergolakan yang terjadi pada diri manusia terdapat pada jiwa sadar atau bawah sadar individu untuk memahami hal tersebut maka psikoanalisis sebagai penjawabnya.
SZONDI
Lain halnya dengan szondi dia berpendapat bahwa terdapat dorongan pada keluarga yang membentuk tiap-tiap individu dalam berkeinginan dia menyimpulkannya dengan alam tak sadar keluarga.
CARL C. JUNG
Menyimpulkan bahwa alam tak sadar juga terjadi pada kebudayaan dengan berpangkal pada penelitiannya tentang simbol-simbol pada kebudayaan.


Senin, 11 Februari 2013

INSTAL PIKIRAN



Pendengaran, penglihatan, perasaan merupakan suatu perangkat lunak yang terdapat dalam tubuh manusia. Dari ketiga softwere tersebut manusia dapat mendengarkan gelombang transpersal maupun longitudinal dari suatu sumber suara, dapat melihat warna suatu objek, dan dapat pula merasakaan sesuatu yang tak dapat di ekspektasikan lewat perkataan.  Manusia diciptakan dengan segala kerumitan yang ada pada raganya.
Dari ketiga sofwere tersebut terdapat akal sebagai user yang dapat menggendalikan apa yang menjadi suatu objeknya. Akal digunakan untuk berfikir sehingga menghasilkan suatu kesimpulan-kesimpulan. Manusia melihat, mendengar dan merasakan serta akal dengan cara berfikir menyimpulkan apa yang ada disekitarnya.
Disaat kita melihat suatu kejadian yang membuat decak kagum pada diri kita akal merespon hal tersebut kemudian terjadilah transfer pemikiran dan menghasilkan suatu kesimpulan. Begitu pulah ketika kita melihat suatu kejadian yang membuat kita merasakan kesedihan melalu perantara hati sanubari akal pun juga merespon hal tersebut.
Perasaan yang menyayat hati sanubari kita tak lepas dari akal yang membuat kita menarik hal-hal yang bersifat kegundahan,  rasa sedih, serta ras gelisah sehingga emosi kita menarik semua perkara-perkara tersebut. Tubuh pun merespon fikiran kita sehingga membuat  kita menebarkan cakra  hitam hal ini di sebut dengan body language. Begitu pula dengan respon tentang kesenangan dan keindahan.
Menurut ahli neuroscince yang bernama Paul D. MacLean (1913-2007), seiring dengan evolusi manusia berabad-abad lamanya, otaknya pun berkembang. Dia memperkenalkan konsep “triune” yakni tiga fungsi otak yang dibedakan berdasarkan fungsinya yakni:
1.      Otak reptil yang mempunyai kesamaan dengan reptilia komponen ini merupakan komponen terndah dalam kecerdasan umat manusia dan memegang kendali-kendali atas fungsi-fungsi motorik-sensorik atau pengetahuan tentang realitas fisik umat manusia.
2.      Otak mamalia (sistem limbik) berkaitan dengan kognitif dan emosional serta mampu menyimpan memori-memori yang didapatkan dari objek luar. Otak ini juga mampu mengendalikan ritme tubuh manusia. Di daerah inilah biasanya orang merasakan stress, galau, dan dilema.
3.      Otak neocortex otak ini berfungsi sebagai penalaran, logika serta kreatifitas.
Apa yang kita pikirkan tak lepas dari apa yang kita lihat, rasa, serta dengarkan. Oleh karena itu seharunyalah  kita sebagai user mampu mengendalikan komponen-komponen sofwere tersebut agar mampu berjalan semestinya. Ketika perasaan galau melanda otak mamlia yang merspon hal tersebut ketika kita menarik-narik lebih dalam maka akan terpancarlah kesedihan yang akan disimpulkan. Ketika manusia merasakan ancaman otak reptil yang langsung bersiaga. Untuk berfikir dan berkreatifitas serta bernala otak cortex yang mengerjakannya
Sebagai pengontrol kita mampu mengendalikan keadaan-keadaan pada sofwere tersebut bukan dikendalikan oleh sofwere-sofwere tersebut.  Maka dari itu instalah pikiran anda agar mampu mengontrol perasaan, pendengaran, serta penglihatan agar tak dikendalikan oleh ketiga komponen sofwere tersebut dan tidak terlarut-larut dalam kecemasan.  

KARAKTER MANUSIA INDONESIA





Dalam berkarakter manusia cendrung dibentuk oleh lingkunganya. Lingkungan yang keras membentuk manusia lebih surviel dan lebih disiplin hal tersebut dapat dilihat pada negara-negara maju. Negara-negara yang memiliki 4 musim cendrung lebih disiplin dan survivel ketimbang negara-negara yang hanya memiliki 2 musim yang cendrung lebih legowo dan sangat bersahabat seperti halnya indonesia yang hanya memiliki 2 musim yang membentuk karakter manusianya seperti:
1.      Ramah
Manusia indonesia sejak kecil didik oleh orang tua menjadi seorang yang berbudaya lewat adat istiadat masing-masing daerah. Maka tak heran jika manusia Indonesia itu ramah hal tersebut berbeda dengan manusia eropa yang didik sejak dahulu agar bertutur kata jujur.
2.      Kreatif dan estetik
Manusia Indonesia sangat kreatif terbukti dengan berbagai macam kreasinya dalam hal masakan.  Mengganti berbagai macam bahan-bahan utama dengan berbagai bahan-bahan kimia hal tersebut tidak membuat rasa masakan menjadi berbeda.
3.      Lebay
Dalam berinteraksi dengan alam orang indonesia sangat melebih-lebihkan keadaan terbukti dengan berbagai iklan dan berita yang disiarkan. Dalam menceritakaan keadaan yang dialami mereka bersifat melankolis merasa diri paling terpukul dan down.
4.      Malas
Sifat malas merupakan sifat utama yang dimiliki sebagai besar  orang indonesia. Mereka berfikir apa yang didapatkan hari ini sudah cukup untuk kebutuhan mereka. Mereka sering menunda-nunda pekerjaannya. Kata “sebentar dan nanti” sering sekali kita jumpai dalam percakapan manusia indonesia.
5.      Tidak disiplin
Manusia Indonesia cendrung sulit untuk diatur dan kadang-kadang berpandangan bahwa “praturan ada untuk dilanggar”.
6.      Korup
Manusia indonesia juga terkenal dengan korupsinya. segala sesuatunya dapat berjalan lancar agar ada pelicin.
7.      Emosional
Manusia Indonesia kebanyakan bersifat temperamental. Dalam menyelesaikan sesuatu jika sudah dirasa date line maka jalan satu-satunya yang diambil yakni dengan cara adu jotos. Mereka cendrung main hakim sendiri untuk menyelesaikan suatu permasalahan.
8.      Suka meniru
Manusia indonesia cendrung menjadi follower dari pada trennsetter hal tersebut terbukti dari cara pergaulan, fashion, serta life style yang cendrung mengikuti budaya luar. Terbukti dengan berbagai macam perfilmnnya. 
9.      Boros
Manusia Indonesia cendrung mem beli barang untuk menujukan strata sosial mereka. Bagi manusia Indonesia style yang lebih utama ketimbang segalanya mereka tak membutuhkan kegunaan pada barang tetapi terlebih pada fashion dan stara sosial mereka.
10.  Bodoh
Hal tersebut terbukti dengan maraknya permasalahan ijazah palsu. Dalam menjalani pendidikan mereka cendrung untuk mendapatkan nilai ketimbang ilmupengetahuan.
11.  Munafik
Manusia indonesia sering hiperbola saat bercerita kepada orang lain. Mereka juga tak suka berterusterang terhadap apa yang mereka sukai. Pada saat berbicara dengan mereka cendrung pembicaraanya berputar-putar
12.  Sombong
Sifat ini timbul dikarenakan manusia indonesia tidak mau kalah tanpa melihat banyaknya kekuarangan yang mereka punyai.

Itulah berbagai macam ciri manusia Indonesia hal tersebut tidak semuanya terdapat pada manusia Indonesia. Dari beberapa ciri tersebut ada yang dominan ataupun menonjol pada individu manusia indonesia ada juga yang kurang menonjol.


 



Sabtu, 26 Januari 2013

Kolaka terhipnotis oleh "pop culture"



Kabupaten kolaka murupakan salah satu kabupaten yang terdapat di Sulawesi tenggara. Dahulu daerah ini sangat luas,  pasca otoda dan desntralisasi akhirnya daerah ini terpecah menjadi 3 bagian yakni kolaka utara, , kolaka kota dan akan menyusul kolaka timur. Kolaka memang sangat strategis untuk pangsa pasar karena daerah ini langsung berbatasan dengan teluk bone,Kabupaten  watampone Sulawesi selatan. Maka tak heran akses perekonomian untuk daerah sulawesi tenggara salah satu jalurnya melewati deaerah kolaka kota begitu pula dengan akses informasinya. 

Oleh karena akses informasi yang begitu strategis maka tak heran pemuda di daerah ini sangat up to date  baik mengenai social information maupun life style teenegers  yang sangat berbau pop culture. Akibatnya pemuda yang cikal bakalnya kedaerahan  ini berkamuflase menjadi pemuda pop culture yang di lahirkan secara prematur oleh akses informasi.
Ada berbagai macam komunitas yang mencirikan lakonisasi pemuda barat yang menginjeksi pemuda daerah ini  salah satu diantaranya yakni. 

Komunitas shuffle
Komunitas shuffle (running man) merupan tarian yang terlahir dari komunitas aderground wave moulbroune australia. Pertma kali masuk ke media di bawah oleh sonic animasi. Dan menyebutnya sebagai tarian yang memadukan antara ayam dan tarian robot dengan gaya menghentakkan kaki. Penduduk setempatpun menyebutnya “menghentak”. Sebahagian penari shuffle menaburi benak atau cairan ke lantai tarian untuk memudahkan para penarian menghentak, berputar 360 0, atau melompat. Tetapi ada juga penari yang menabhakan pita plastik halus atau lakban ke sepatu mereka.
Awalnya terdiri dari "Langkah T-" dikombinasikan dengan gerakan lengan, selama beberapa tahun terakhir. Shuffle dance juga telah diadopsi ke dalam gaya yang umum, menonjolkan fokus baru. Tarian ini memadukan gaya berputar, mengayunkan lengan, slide, dan tendangan.
Tarian ini begitu fenomenal karena di bawah oleh kelompok Hop Electro yakni LMFAO pada video clip mereka yang berjudul “party rock Anthem”.  Masuk ke negari sendiri pada saat video clip ini mewabah di jejaring “youtube” akhirnya merasuki para remaja.
Perhatian khusus juga diberikan oleh para remaja kolaka, dengan berbagai macam penaamaan komunitas “shuffle dance”. Kebanyakan dari mereka Biasanya latihan ketika ada event-event ataupun bazar-bazar diadakan. Akan tetapi ada juga yang komunitas shuffle kolaka yang latiah tiap minggunya.
Di tribun lapangan 19 november kolaka menjadi saksi tarian shuffle dance tersebut. Para remaja yang tergabung dalam komunitas shuffle dance biasanya latihan di lapangan ini pada sabtu malam.  

Komunitas skaters
Skateboard pertama kali ditemukan pada pertengahan tahun 1950, seiring dengan perkembangan era surfing di daerah California, Amerika Serikat. Pertama kali muncul, skateboard masih diciptakan oleh tangan manusia dan terbuat dari kayu yang digabungkan dengan ban sepatu roda dan disambungakan oleh trucks dari sepatu roda yang sangat tebal dan berat. Pada saat itu orang juga belum mengenal nama ‘skateboard’, melainkan ‘sidewalk surfing’.
Skater board tekenal layaknya “shuffle dance” tapi agak berbeda metodenya. Jikalau “shuffle dance” terkenal lewat video clip LMFAO maka skatboard terkenal lewat film yang  Dibawakan oleh Marty Mcfly berjudul Back To The Future”, disini Marty menggunakan media skateboard sebagai alat transportasinya.
Pertengahan tahun 1960, skateboard menjadi permainan yang cukup mainstream di Amerika. Dua buah brand, yaitu Hobie dan Makaha melihat celah tersebut dan mulai memproduksi skateboard, jadi para penikmat permainan ini tidak perlu lagi bersusah payah untuk membuat skateboard. Mereka dapat membeli langsung dan langsung memainkannya.
Popularitas skateborad mulai meningkat ketika sebuah majalah lokal yang membahas permainan ini mulai terbit, yaitu Skateboarder Magazine. menjadi sebuah media yang sangat membantu para skateboarder untuk lebih mengetahui secara lengkap mengenai hal ini. Makaha sebagai salah satu brand pada waktu itu benar-benar mengeruk keuntungan yang luar biasa, yaitu sebanyak 4 juta dolar Amerika dalam jangka aktu dua tahun saja (1963-1965).

Hal tersebut menginspirasi para remaja kolaka melihat skateboard sebagai  life style teenegers tersendiri. Para komunitas skaters kolaka biasanya main pada sore hari di lapangan 19 november kolaka, biasanya juga main di daerah pantai kolaka.  


Adanya komunitas-komunitas yang tergabung dalam berbagai macam kegiatan berdampak positif terhadap remaja. Hal ini dikarenakan remaja tersebut memiliki akses ataupun tempat untuk menyalurkan hasratnya dalam berkreatifitas. Begitu pula yang terjadi pada remaja kolaka dengan adanya berbagai macam komunitas-komunitas yang berbeda membuat para remaja tidak jenuh. Terlebih lagi dari berbagai event-event yang didakan di daerah ini membuat para remaja tersebut menjadi puas dengan tersalurkannya kreatifitas komunitasnya. Karena hal yang mesti di ketahui bahwa daya action remaja lebih tinggi ketimbang daya nalarnya. Mereka ingin menjadi garda terdepat dan dapat di pandang wah oleh publik dan hal tersebut merupakan jati diri remaja.
Akan tetapi seiring dengan berbagai macam komunitas yang terlahir dari “pop culture” tersebut kebudayaan lokal pun semakin tergerus. Jika kita hendak menelisik fenomena ini maka bisa dipastikan remaja kedepannya tak mampu lagi mengenal jati diri daerahnya. Hal tersebut membuat budaya lokal pun termarjianlisasi ataupun di pandang sebelah mata oleh kalangan remaja.
Jika hal tersebut terjadi kedepannya budaya kita hanya akan menjadi catatan pena dalam buku sejarah sekolah dasar kita.