Pendengaran, penglihatan, perasaan merupakan suatu perangkat lunak yang
terdapat dalam tubuh manusia. Dari ketiga softwere tersebut manusia dapat
mendengarkan gelombang transpersal maupun longitudinal dari suatu sumber suara,
dapat melihat warna suatu objek, dan dapat pula merasakaan sesuatu yang tak
dapat di ekspektasikan lewat perkataan.
Manusia diciptakan dengan segala kerumitan yang ada pada raganya.
Dari ketiga sofwere tersebut terdapat akal sebagai
user yang dapat menggendalikan apa yang menjadi suatu objeknya. Akal digunakan
untuk berfikir sehingga menghasilkan suatu kesimpulan-kesimpulan. Manusia
melihat, mendengar dan merasakan serta akal dengan cara berfikir menyimpulkan
apa yang ada disekitarnya.
Disaat kita melihat suatu kejadian yang membuat
decak kagum pada diri kita akal merespon hal tersebut kemudian terjadilah
transfer pemikiran dan menghasilkan suatu kesimpulan. Begitu pulah ketika kita
melihat suatu kejadian yang membuat kita merasakan kesedihan melalu perantara
hati sanubari akal pun juga merespon hal tersebut.
Perasaan yang menyayat hati sanubari kita tak lepas
dari akal yang membuat kita menarik hal-hal yang bersifat kegundahan, rasa sedih, serta ras gelisah sehingga emosi
kita menarik semua perkara-perkara tersebut. Tubuh pun merespon fikiran kita
sehingga membuat kita menebarkan
cakra hitam hal ini di sebut dengan body
language. Begitu pula dengan respon tentang kesenangan dan keindahan.
Menurut ahli neuroscince yang bernama Paul D.
MacLean (1913-2007), seiring dengan evolusi manusia berabad-abad lamanya,
otaknya pun berkembang. Dia memperkenalkan konsep “triune” yakni tiga fungsi
otak yang dibedakan berdasarkan fungsinya yakni:
1. Otak
reptil yang mempunyai kesamaan dengan reptilia komponen ini merupakan komponen
terndah dalam kecerdasan umat manusia dan memegang kendali-kendali atas
fungsi-fungsi motorik-sensorik atau pengetahuan tentang realitas fisik umat
manusia.
2. Otak
mamalia (sistem limbik) berkaitan dengan kognitif dan emosional serta mampu
menyimpan memori-memori yang didapatkan dari objek luar. Otak ini juga mampu
mengendalikan ritme tubuh manusia. Di daerah inilah biasanya orang merasakan
stress, galau, dan dilema.
3. Otak
neocortex otak ini berfungsi sebagai penalaran, logika serta kreatifitas.
Apa yang kita pikirkan tak lepas dari apa yang kita
lihat, rasa, serta dengarkan. Oleh karena itu seharunyalah kita sebagai user mampu mengendalikan
komponen-komponen sofwere tersebut agar mampu berjalan semestinya. Ketika
perasaan galau melanda otak mamlia yang merspon hal tersebut ketika kita
menarik-narik lebih dalam maka akan terpancarlah kesedihan yang akan
disimpulkan. Ketika manusia merasakan ancaman otak reptil yang langsung bersiaga.
Untuk berfikir dan berkreatifitas serta bernala otak cortex yang mengerjakannya
Sebagai pengontrol kita mampu mengendalikan
keadaan-keadaan pada sofwere tersebut bukan dikendalikan oleh sofwere-sofwere
tersebut. Maka dari itu instalah pikiran
anda agar mampu mengontrol perasaan, pendengaran, serta penglihatan agar tak
dikendalikan oleh ketiga komponen sofwere tersebut dan tidak terlarut-larut
dalam kecemasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar