Tak usah muluk-muluk dalam memaknai hidup hanya perlu
sedikit coretan pena baik hitam maupun putih. Bukan masalah karena kita
diciptakan berbeda jadi pola pikir kita juga berbeda. Etika estetika dan logika
merupakan manifestasi agar manusia
dianggap sama. Padahal kita berbeda man!!! Dan hal tersebut hanya diatur oleh
kebiasaan dalam berbudaya.
Perkataan yang menjatuhkan bukan suatu hal bagi kita untuk bersedih akan tetapi, hal
tersebut harus kita jadikan suatu power agar kita mampu membuat cerita yang
berwarna agar dapat kita beritahukan ke generasi selanjutnya.
Manusia yang mempunyai kepentingan dalam melaksanakan suatu
kegiatan merupakan manusia yang tidak merdeka Karena hawa nafsu mengikat mereka. Persoalan cinta
dan nilai dalam suatu budaya hanyalah ilusi semata yang kekal hanyalah perasaan
yang lebih dan ketika hal tersebut terbawa kedalam arus maka yakin saja kita
akan di perbudak oleh kegiatan tersebut.
“Kenalilah dirimu maka engkau akan mengenal sang penciptamu”
perkataan tersebut dari dahulu ada di mulai dari plato, aristoteles mahatma Gandhi
bahkan di tuliskan dalam suatu kitab kepercayaan umat tertentu. Bagiku hal
tersebut merupakan suatu inti kenapa aku menulis paragraph kisah ini. Bagi mereka
yang telah dan pernah mengeluarkan statement tersebut merupakan substansi
kehidupan ketika mereka menjalaninya. Bukan
masalah materi, penambahan nama depan
dan belakang need acipment dan something like that, bagiku hanyalah ilusi
semata.
Hidup hanya butuh pemenuhan perut dan di bawah perut karena
itu adalah proses perkembangbiakan kita, akan tetapi bukan inti tujuan hidup
kita man!!!!. Mau teori Darwin mau teori algortima mau teori relativitas itu
hanya menambah tekanan batin dalam memahaminya.
Jadi bebas berkretifitas dan juga sayang terhadap sesamea serta
mengtahui dari mana dan kemana kita berasal adalah kenikmatan dalam mengarungi
hidup ini.
Itu ceritaku apa ceritamu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar