Rabu, 04 April 2012

bayangkanlah

 “Bayangkanlah bila mentari tak mampu menyinari dunia, bayangkanlah bila bumi tak mampu lagi berputar” (padi,bayangkanlah) Sepintas bait syahdu tersebut sangat indah di dengar di telinga akan tetapi, bait tersebut menurutku merupakan objek manifestasi dari kegetiran dan khayalan. Mungkin kita hanya mendengarnya dan melantutkan karena lagu ini di bawakan dengan instrument yang sangat mempesona. Tapi cobalah kalian cerna perkataan dari bait tersebut apakah kalian tidak pernah membayangkan jika bait tersebut menjadi suatu kenyataan. Kenapa hidup terlalu diagungkan jika apa yang kita rasakan saat ini tak akan abadi. Sebuah contoh yang aku berikan kepada kalian. Cobalah tengok mereka yang mempunyai harta melimpah dengan berbagai kepuasan materi yang ada, coba kalian hitung berapa lama hal itu akan berlangsung?. Hanya menghitung hari ke bulan lalu ketahun dan ketika orang-orang tersebut dipanggil oleh sang pencipta apakah perasaanya sama ketika mereka masih mempunyai materi seperti sedia kala?. Sedikit demi sedikit waktu akan pergi tanpa bisa kembali seperti sedia kala karena kita berada dalam ruang dan waktu dimana rotasi bumi dan pantulan sinar matahari sebagai objek dalam menghitung waktu tersebut. Engkau mungkin akan merasa untuk apa hal tersebut berada dalam pikiranku? Apakah tidak membuang-buang waktu?. Yach terserah dari kalian karena kupikir perkataan dari bait tersebut merupakan suatu boomerang untuk kalian dan tentunya aku juga jika nantinya akan ada hari seperti itu terjadi. Dan apakah kalian sudah siap menghadapinya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar